Sebanyak 18 Bayi Mendapat Perawatan Intensif

id sebanyak 18, bayi mendapat, perawatan intensif

Sebanyak 18 Bayi Mendapat Perawatan Intensif

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Sebanyak 18 bayi di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit umum daerah akibat pengaruh kabut asap.

"Pihak RSUD hingga saat ini sudah menangani puluhan anak -anak dan bayi yang terkena dampak kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuantan Singingi (Kuansing) Detri Elvira di Teluk Kuantan, Kamis.

Ia mengatakan, kabut tebal yang menyelimuti sejumlah wilayah Kuansing beresiko bagi kesehatan masyarakat, banyak warga yang terkena penyakit ISPA bahkan sepanjang kabut masih menutupi areal pemukiman penduduk sangat beresiko tinggi bagi kesehatan bayi, dampaknya hingga saat ini sejumlah bayi terpaksa dirawat khusus oleh tenaga medis.

Perawatan terhadap bayi harus maksimal karena pengaruh asap lebih besar berdampak pada kesehatannya dibandingkan dengan orang dewasa, untuk itu pihak RSUD akan berupaya keras agar pasien mendapatkan pelayanan yang baik hingga kesehatan bisa pulih kembali.

"Kami berikan pelayanan maksimal," sebutnya.

Menurutnya, beberapa bayi masuk ruangan ICU karena harus diberi bantuan pernafasan bahkan ada bayi baru berumur 11 bulan yang telah dirawat, jika kedepan masih rawan asap maka tidak menutup kemungkinan jumlah anak yang berobat bertambah.

Detri Elvira juga mengimbau seluruh masyarakat Kuansing agar segera datang ke rumah sakit atau puskesmas jika sudah terserang gejala ISPA untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Karena saat ini, asap belum juga reda di sejumlah wilayah akibatnya aktivitas warga terganggu hingga tercatat ribuan penduduk terkena sesak pernapasan dan jika hal ini terus berlanjut bukan saja akan berdampak pada kesehatan tubuh lainnya tetapi rawan terjadinya gangguan fisik.

Hendri salah satu warga Lubuk Ambacang juga menyebutkan, akibat kabut asap sejumlah puskesmas dipadati oleh warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara baik dan maksimal.

"Kabut asap ini tidak bisa lagi di atasi dengan masker gratis dari Dinkes tetapi harus pakai masker yang kualitas terbaik," ujarnya.