Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat pada September 2015, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,48 persen.
"Inflasi sebesar 0,48 persen untuk kelompok makanan jadi menggambarkan telah terjadi peningkatan indeks dari 127,50 pada Agustus 2015 menjadi 128,11 pada September 2015," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekabaru, Senin.
Menurut dia, dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,75 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,51 persen.
Sedangkan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,01 persen .
"Pada September 2015 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen," katanya.
Selain itu untuk komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain nasi dengan lauk, rokok putih, dan mie dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, rokok kretek, gulai, dan rendang menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen.
Berita Lainnya
Pakar: Masyarakat diingatkan tak berbuka puasa dengan merokok
19 March 2024 13:56 WIB
Rokok elektrik miliki kandungan yang sama bahaya dengan rokok biasa
07 March 2024 10:01 WIB
Dokter ungkapkan perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
29 February 2024 16:01 WIB
Dokter Spesialis Paru sebut vape maupun rokok sama-sama miliki risiko kanker paru
29 February 2024 14:55 WIB
Memberangus peredaran rokok ilegal tanpa kenal putus
23 February 2024 11:41 WIB
40 ribu rokok ilegal disita Polda Riau
11 January 2024 11:08 WIB
Dokter paru ungkapkan paru bocor bisa disebabkan rokok elektronik
09 January 2024 17:01 WIB
Pemerintah tetapkan kebijakan Pajak Rokok Elektrik berlaku mulai 1 Januari 2024
30 December 2023 14:51 WIB