Tembilahan, (Antarariau.com) - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau mulai mengoperasikan alat berat berupa ekskavator yang diberikan oleh bupati setempat di setiap kecamatannya guna memperbaiki kebun kelapa milik petani yang mengalami kerusakan.
"Alat beratnya sudah kami operasikan sejak 2 Oktober lalu," kata Kepala Dusun Parit Sungai Sabar Desa Bekawan Kecamatan Mandah Muhammad Arif, Senin.
Dia menyampaikan bahwa warganya sangat antusias dengan datangnya alat berat ini dan mereka berharap kebun milik mereka bisa segera diperbaiki agar kebun yang menjadi mata pencaharian mereka bisa menghasilkan buah kelapa dengan baik seperti sebelumnya.
Kepala Desa Bekawan Muhammad Nor mengatakan bahwa saat ini di desanya sudah terdapat lima kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan untuk menggunakan alat berat itu dengan dana swadaya mereka untuk perbaikan tanggul kebun kelapa yang rusak.
"Panjang parit yang diusulkan untuk segera diperbaiki adalah 37 km yang tersebar di lima kelompok masyarakat itu," jelasnya.
Parit pertama yang akan diperbaiki adalah Sungai Sabar yang diperkirakan sepanjang 7 km dan saat ini telah dikerjakan sepanjang 250 meter, dan sekarang alat berat ini masih tetap bekerja.
"Di desa Bekawan memang kerusakan kebun kelapa cukup banyak dan masyarakat sudah tidak mampu memperbaiki tanggul dengan cara manual," ujarnya.
Namun dengan adanya alat berat ini diharapkannya dapat membantu masyarakat dalam mengatasi lahan perkebunan yang rusak karena intrusi air laut.
"Semoga kebun masyarakat dapat berbuah dengan baik lagi dan hasil produksinya juga baik," ucapnya.
Sahani, salah seorang masyarakat di Dusun Sungai Sabar yang kebunnya juga rusak akibat banjir berharap kebunnya bisa segera ditanggul agar dapat menghasilkan kelapa kembali dengan baik.
"Alat berat yang dipinjamkan kecamatan kepada kami ini sangat membantu sekali karena kami tidak mampu lagi memperbaiki parit dengan menggunakan tangan sendiri," jelasnya.
Dia juga menyampaikan ucapan terumakasihnya kepada Bupati Indragiri Hilir karena dengan adanya alat berat ini masyarakat merasa sangat terbantu.
"Kemudian semoga harga kelapa juga membaik ke depannya agar harapan bupati menduniakan kelapa dapat terpenuhi," katanya.
Meski diakuinya biaya operasional alat berat ini cukup mahal, tetapi dia bersama masyarakat bersedia secara gotong-royong menanggulanginya.
"Kalaupun harus kena biaya Rp10 juta, kami siap," katanya. (Adv)
Berita Lainnya
Polsek Rengat Barat ajak masyarakat jaga situasi aman jelang pemilu
07 December 2023 13:58 WIB
Tanam sawit perdana, Bupati Inhu ingatkan masyarakat tak bula lahan dengan membakar
11 October 2023 13:20 WIB
FKUB Inhu diminta berperan lebih di masyarakat
25 September 2023 17:01 WIB
Bupati Inhu ikut car free day bersama masyarakat
10 September 2023 15:24 WIB
Ribuan masyarakat padati Desa Kelawat bertekad jauhi narkoba
20 August 2023 16:28 WIB
Pemkab Inhu antisipasi konflik di tengah masyarakat jelang Pemilu 2024
26 June 2023 17:39 WIB
Masyarakat diajak kelola lahan kosong untuk tanaman kebutuhan rumah tangga
29 May 2023 20:15 WIB
PT Sumatera Riang Lestari distribusikan tiga program Pengembangan Masyarakat di Indragiri Hilir
14 February 2023 12:16 WIB