Jakarta, (Antarariau.com) - Anggota Komisi I DPR Syaiful Bahri Anshori mengingatkan pemerintah Indonesia untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris ISIS (Negara Islam di Irak dan Suriah) mulai mengancam, pascakejadian berdarah di Paris, Prancis Jumat (13/11).
"Prancis yang negaranya begitu aman dan ketat, bahkan teknologinya canggih, justru kebobolan. Saya harap Indonesia bisa belajar dari kejadian itu," katanya, di Jakarta, Selasa.
Politikus PKB itu juga mengingatkan negara-negara Eropa dan barat agar mawas diri dan tidak terus-terusan bersikap hipokrit.
Kebijakan itu menurut dia, terutama dengan dalih membasmi terorisme atas nama negara, mereka justru malah mendiskreditkan Islam.
"Jangan juga hal ini dijadikan alasan bagi mereka selalu membuat kekacauan dengan negara-negara Islam dan negara berkembang. Kalau itu dilakukan mereka itu sama dengan para teroris," ujar Syaiful.
Dia menilai, serangan di Paris tersebut bisa jadi salah satu bentuk akumulasi kejenuhan kelompok-kelompok dari negara-negara korban invasi negara Eropa dan barat.
Syaiful meyakini Indonesia tidak akan menjadi target teroris seperti di Perancis.
"Indonesia ini kebijakan politik internasionalnya Non-Blok. Sejauh kebijakan luar negeri Indonesia tidak mengusik ketentraman bangsa-bangsa lain dan berteman dengan semuanya, maka semua akan baik-baik saja," ujarnya.
Sebelumnya, sekelompok orang melakukan aksi pembantaian dengan menembak secara sporadis di pusat keramaian kota Paris, Prancis, Jumat, dengan menyebabkan 129 korban tewas dan 300-an menderita luka.
Anggota DPR Minta Pemerintah Waspadai Ancaman ISIS
