Masyarakat Kuansing Diminta Waspada DBD

id masyarakat kuansing, diminta waspada dbd

Masyarakat Kuansing Diminta Waspada DBD

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau diharapkan harus waspada terhadap terjangkitnya penyakit demam berdarah (DBD) karena datangnya musim hujan.

"Kami selalu menghimbau agar warga hati - hati, jika ada gejala sebaiknya segera berobat ke rumah sakit terdekat," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Detri Elvira di Teluk Kuantan, Rabu.

Ia mengatakan, petugas kesehatan diminta untuk terus membantu mensosilisaikan terhadap kewaspadaan terjangkitnya DBD akibat dari pertukaran musim tahun 2015 karena sejumlah daerah terlihat gejala itu sudah ada.

Kuansing saat ini sedang masuk musim hujan, keadaan ini tentunya bermanfaatkan bagi petani sawah, namun beresiko terjangkitnya DBD khususnya daerah yang lingkungannya masih belum terlihat sehat karena akibat banyaknya nyamuk dapat merupakan salah satu penyebab itu.

" Warga tetap diminta menjaga kebersihan lingkungan," sebutnya.

Berdasarkan data di Diskes dari 30 Oktober hingga 15 November, terdapat suspect kasus DBD sebanyak 30 orang, jumlahnya terus bertambah, untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan secara maksimal.

" Hal ini sudah dilakukan penyelidikan epidemoliologi, pemberian abate sebagai pencegahan," ujarnya.

Kasus DBD paling dominan di saat seperti ini, sejumah daerah mulai terjangkit seperti Kecamatan Muara Lembu dan Singingi, agar tidak meluas ke daerah lain tentunya instansi terkait melakukan berbagai kegiatan pencegahan.

Detri mengimbau masyarakat dan aparat melakukan gerakan 3 M Plus yakni menguras, mengubur, menutup dan plus menggunakan obat nyamuk aedes, sedangkan kegiatan fogging atau pengasapan yang selama ini dilakukan menurut Detri kurang efektif.

Masyarakat saat ini berharap ada tindakan khusus dari pihak pemerintah setempat dalam rangka pencegahan terjangkitnya gejala demam sebelum DBD meresahkan warga.

" Kami butuh perhatian langsung dari tenaga kesehatan," ujar Sarmi (42) di Teluk Kuantan.