Ratusan Warga Tutup Jalan Menuju Perusahaan

id ratusan warga tutup jalan menuju perusahaan

Rengat, (Antarariau.com) - Ratusan masyarakat Desa Pematang Jaya Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menutup jalan menuju perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Persada Agro Sawita (PAS).

"Kami meminta agar pihak PT PAS transparan dalam penerimaan tenaga kerja," kata Ketua Karang Taruna Desa Pematang Jaya Dedi Purnomo di Rengat, Selasa.

Ia mengatakan, selama ini pihak perusahaan menerima karyawan secara tertutup, kurang memperhatikan tenaga kerja lokal yang sangat membutuhkan pekerjaan.

Banyak warga tidak puas atas kebijakan perusahaan tersebut akibatnya ratusan warga mengambil sikap menutupi jalan masuk ke PKS PT PAS yang selama ini juga melewati daerah tersebut.

"Sudah diajak berunding pihak perusahaan tidak mau," sebutnya.

Ketua Karang Taruna Dedi Purnomo menjelaskan, aksi penutupan jalan dilakukan warga karena pihak PT PAS dianggap tidak menepati janji terkait perekrutan tenaga kerja lokal yang telah disepakati selama ini.

Tenaga kerja dari daerah itu akan diterima sebanyak 48 orang, namun nyatanya banyak warga luar justru diterima dan melalui proses wawancara kerja.

"Kami kecewa mencapai 170 orang yang memasukkan lamaran dan ternyata ada orang luar yang diterima," ujarnya.

Penutupan jalan ini, sambung Dedi akan terus dilakukan sampai pihak PT PAS kembali menepati janjinya memberlakukan tenaga kerja lokal dalam penerimaan tenaga kerja.

"Kalau pihak PT PAS menepati janjinya, portal ini kami buka kembali," ujarnya.

Manejer PT PAS Junaidi Siregar mengatakan, masalah tuntutan warga hanya kesalahan informasi, pihaknya belum menentukan penerimaan tenaga kerja.

"Ini hanya baru tahap tes wawancara, tapi warga menganggap pelamar yang dipanggil untuk ikut tes itu sudah diterima," terangnya.

Junaidi Siregar juga mengaku sangat memahami keinginan warga agar tenaga kerja lokal lebih diutamakan diterima menjadi karyawan, namun dia mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat tekanan dari beberapa oknum kepala desa yang menitipkan beberapa tenaga kerja sehingga pihaknya menjadi serba salah.