Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengakui, jika pihaknya belum melakukan verifikasi terhadap jumlah pangkalan gas elpiji subsidi 3 kilogram (kg) karena disinyalir banyak pangkalan tidak resmi, tapi tetap beroperasi.
"Data terbaru saat ini di wilayah Pekanbaru, terdapat 613 pangkalan yang telah daftar ulang. Tapi yang baru diverifikasi sebanyak 390 pangkalan," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Rabu.
Verifikasi pangkalan itu dilakukan, lanjut dia, agar pihaknya mengetahui berapa jumlah pangkalan yang beroperasi di wilayah Pekanbaru seperti mulai dari alamat pangkalan elpiji, jumlah kuota diterima setiap pekan atau setiap bulan, nama pemilik dan nama agen.
Karena belum semua pangkalan gas elpiji subsidi 3 kg di wilayah Pekanbaru telah memiliki izin operasi dari pihaknya serta masih banyak pangkalan mempermainkan harga jual di atas harga eceran tertinggi ditetapkan Rp18.000 per tabung di pertengahan Oktober 2015 kepada warga setempat.
"Belum diverifikasi ada 200 unit pangkalan lebih dan itu akan kita selesaikan sampai akhir tahun. Jadi, mulai awal tahun 2016 masalah pangkalan ini sudah tuntas," bebernya.
Selain itu, ungkap Irba, terdapat perbedaan jumlah pangkalan berdasarkan data PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Sumbar-Riau untuk wilayah kerja di Pekanbaru jauh lebih banyak 55 pangkalan atau total 668 unit pangkalan.
Pihaknya menyatakan, belum terverifikasi semua pangkalan disebabkan keterbatasan jumlah pegawai yang bertugas pada bidang perdagangan, sehingga dibutuhkan waktu untuk melakukan pengecekan seluruh pangkalan.
"Harus kita tunda dulu, sebab kita miliki keterbatasan. Tetapi, kita tegaskan bagi pangkalan untuk segera memasang plang elpiji. Kalau anggota kita menjumpai pangkalan tidak memakai plang, itu sudah jelas ilegal dan sanksinya di tutup," tegasnya.
Data terakhir Disperindag Kota Pekanbaru menyatakan, kebutuhan elpiji subsidi 3 kg untuk wilayah Pekanbaru mencapai 486.000 tabung per bulan atau meningkat sekitar 17 persen dari tahun 2014 hanya sebesar 420.000 tabung per bulan.
PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Sumbar-Riau menyebut, konsumsi gas elpiji subsidi 3 kg di Provinsi Riau sekitar tiga juta tabung per bulan atau 100 ribu tabung per hari dan konsumsi elpiji nonsubsidi 12 kilogram sekitar 210.000 per bulan atau 7.000 tabung per hari.
"Jadi pengawasannya sangat ketat. Bukan cukup ketat, tetapi sangat ketat untuk elpiji 3 kilogram karena merupakan subsidi pemerintah," ujar Sales Excecutive LPG V Pertamina Riau, Mahfud Nadyo.
Berita Lainnya
Pekanbaru gelar GPM antisipasi lonjakan harga jelang nataru
30 November 2023 17:01 WIB
Pekanbaru gelar pasar murah
12 October 2023 18:41 WIB
Disperindag Pekanbaru pantau harga bahan pokok jelang Ramadan
15 March 2023 16:11 WIB
Elpiji 3 kg melambung, Disperindag Pekanbaru akan sanksi pengecer nakal
22 August 2022 17:33 WIB
Disperindag Riau diminta awasi distribusi minyak goreng satu harga
26 January 2022 20:12 WIB
Minimnya retribusi pasar pengaruhi PAD Pekanbaru
24 October 2021 6:50 WIB
Disperindag Pekanbaru akan sidak pangkalan elpiji 3 Kg, begini penjelasannya
27 November 2019 8:27 WIB
Disperindag Kota Pekanbaru Nyatakan Harga Kebutuhan Pokok Turun
25 September 2018 13:30 WIB