Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau telah memulangkan 75 anak jalanan atau tepatnya punk ke daerah asalnya sejak Januari hingga November 2015.
"Pemulangan ini dilakukan setelah mereka anak jalanan dan punk ini diberikan pembinaan dan arahan di pusat Dinas Sosial Pekanbaru beberapa hari," ungkap Kadinsos dan Pemakaman, Pekanbaru, Chairani, Jumat, di Pekanbaru.
Chairani menyebutkan, keberadaan anak jalanan dan punk selama ini telah membuat resah dan rusaknya wajah kota tersebut. Karena mereka mencari makan dengan mengamen di setiap lampu merah dan pusat pertokoan serta kuliner yang ada.
Kondisi mereka yang sembrawut dan berbau kurang sedap terkadang agak memaksa mengemis kepada masyarakat membuat resah dan kuatir. "Ini bukan berasal dari warga lokal, tetapi pendatang, dari berbagai provinsi seperti Sumbar, Jambi, Sumut, Jawa dan sebagainya," terang Chairani.
Kondisi ini telah membuat pihaknya yang tergabung dalam tim penertiban selalu menggelar razia baik sesuai laporan masyarakat juga hasil patroli dan pantauan. Tidak jarang razia yang digelar rata-rata dilakukan mulai subuh hingga menjelang pukul 10.00 wib sebelum pertokoan buka, tim menemukan kelompok anak jalanan dan punk sedang tidur di emperan pertokoan.
"Dari Januari hingga November ini setidaknya 75 anak jalanan dan punk terjaring razia sudah dipulangkan ke daerah asal," bebernya. Kebanyakan anak punk dipulangkan ke Jawa Barat dan Jakarta.
"Untuk pemulangan ke daerah asal, kami berkerjasama dengan pemerintah provinsi dalam hal ini Dinsos Provinsi," ungkap Chairani. Mengenai kerapnya beberapa wilayah yang menjadi tempat mangkal para anak punk seperti daerah Tabek Gadang, Chairani menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Tampan dan juga Satpol PP.
"Kami sudah bermohon kepada Polres, Polsek serta Satpol PP untuk dapat membantu karena kami tidak bisa bekerja sendiri mengatasi anakjalanan dan punk ini," tambahnya.
Chairani juga mengimbau kepada pemilik ruko untuk tidak memberikan fasilitas apapun kepada para anak punk yang mangkal diemperan mereka. Sebab dengan diberi fasilitas, anak jalanan dan punk menjadi lebih betah. "Masyarakat juga diminta melaporkan keberadaan anak jalanan dan punk agar ketertiban umum bisa terjaga," imbuhnya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB