Realisasi Investasi Pekanbaru Merosot Terdampak Asap

id realisasi investasi, pekanbaru merosot, terdampak asap

Realisasi Investasi Pekanbaru Merosot Terdampak Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Pekanbaru menyebut, realisasi investasi pada semester kedua tahun 2015 jauh merosot dibandingkan dengan semester pertama karena kondisi kurang kondusif akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan.

"Dia awal tahun ini, pergerakan realisasi investasi di Pekanbaru tumbuh melejit hingga 25 persen. Tapi memasuki semester dua agak melambat, bahkan jalan ditempat," papar Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota (BPTPM) Kota Pekanbaru, M Jamil di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera selama tiga bulan berturut-turut atau dari mulai Agustus, September dan Oktober tahun ini, terutama di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi, telah membuat Kota Pekanbaru terkena imbasnya.

Kabut asap kiriman terutama dari dua provinsi itu telah mengakibatkan aktifitas perekonomian di daerah tersebut menjadi lumpuh, bahkan cenderung jalan di tempat dan megakibatkan minat investor untuk tanamkan modal baik dari asing maupun dalam negeri tertahan.

"Ini kondisi terparah dalam 18 tahun terkahir, di mana Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II terganggu selama dua bulan dan bahkan lumpuh selama sekitar 10 hari. Sementara untuk menyakin investor kan mereka datang ke Pekanbaru, sehingga gangu perekonomian," ucap dia.

Namun, lanjut Jamil, tercatat realisasi investasi dari luar negeri baru 68.892 dolar AS dan dalam negeri telah di tanam sudah Rp2,7 triliun dan pihaknya yakin angka itu masih terus bertambah, seiring membaiknya iklim investasi di Kota Pekanbaru.

"Jumlah itu, masih buktikan bahwa Pekanbaru memang jadi target investasi para pemilik modal terutama dari luar negeri atau tidak hanya di dalam negeri," katanya.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus sebelumnya menyatakan, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) telah mencapai Rp5,8 triliun, tapi belum mencapai target investasi tahun ini.

"Jadi realisasinya, baru seperti itu. Sehingga masih jauh dari target yang tetapkan tahun ini yakni untuk PMA sebesar Rp20 triliun dan PMDN sebesar Rp2,5 triliun," katanya.

Dia mengakui, jumlah tersebut belum termasuk nilai yang sudah didaftarkan investor baik dari dalam maupun luar negeri yang mengambil formolir isian untuk pengurusan izin prinsip di BPTPM.

Seperti investasi dari modal asing yang sudah melapor nilainya mencapi Rp4 triliun dan sampai saat ini realisasinya belum ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

"Awal tahun 2015, memang pertumbuhan investasi di Pekanbaru melejit hingga 25 persen. Namun memasuki semester dua tahun ini agak melambat, bahkan jalan di tempat," jelas dia.

"Saya kira, cukup banyak investor berniat tanamkan modal di Pekanbaru tahun ini. Tetapi mereka terpaksa tunda karena kondisi Pekanbaru kurang kondusif akibat kabut asap berkepanjangan," tegas Firdaus.