Rheno Juarai Etape Terakhir TdS 2015

id rheno juarai, etape terakhir, tds 2015

Rheno Juarai Etape Terakhir TdS 2015

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Rheno Yudho Sasongko, pebalap dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DKI Jakarta akhirnya keluar sebagai juara pertama etape terakhir Tour de Siak (TDS) 2015 menempuh lintasan sejauh 92,06 kilometer di Siak, Sabtu.

Pebalap dari Indonesia nomor start 63 itu berhasil menyelesaikan lomba sebagai yang terdepan dengan body moving atau gerak tubuh indah dengan menorehkan catatan waktu 1 jam 59 menit dan 6 detik.

Lalu di belakang Rheno yang masih berada dalam rombongan besar, ia ditempel oleh dua orang pebalap sepeda asal Persatuan Lumba Basikal Trengganu dari negeri jiran Malaysia.

"Masing-masing Che Ku Mohammad Syamil tempati posisi kedua dan Irwandie bin Lakasek posisi ketiga, catatan waktu yang sama dengan Rheno," papar Chief Commisier Tour de Siak 2015, M Yunus melalui telepon genggam.

Sementara Projo Waseso, pebalap sepeda andalan yang menjuarai etape 2 Tour de Siak (TdS) 2015 dari National Indonesia Team yang sempat diunggulkan, harus menerima setelah mengakhiri balapan diurutan ke enam.

Nasib sial dialami pebalap nomor start 3 asal CCN. Hari Fitrianto, pembalap kewarganegaraan Indonesia yang saat ini membela Laos mengalami kebocoran ban, sehingga tertinggal.

Dengan cuaca yang cukup kondusif, etape 4 Tds 2015 yang melintasi Siak "city criterium race" diikuti 48 orang pebalap dan dilepas oleh Bupati Siak, Provinsi Riau Syamsuar.

Para "rider" melakukan parade mengelilingi situs-situs bersejarah Kota Siak Sri Indrapura diantaranya seperti Istana Siak Asserayah El Hassyimiyah, lalu Komplek Makam Koto Tinggi, Klenteng Hock Siu Kiong dan Pasar China.

Lepas dari garis start, para pembalap langsung memacu hingga kecepatan 40 kilometer per jam dalam satu rombongan besar.

"Empat pebalap malaysia masih "leading" didepan hingga masuk kilometer 20 lap kedua" kata Yunus.

Pada lap ini, terjadi kejar-kejaran antara dua orang pimpinan balapan terdepan rombongan. "Rombongan berusaha memperpendek jarak. "Time gape-nya" hanya 8 detik dari posisi "leading"," ucap dia.

Menjelang garis "intermediate sprint" kedua tersebut, baru terjadi "attack" dari para pemain. Dimana pembalap dengan nomor start 64 asal ISSI DKI Jakarta mencoba melepaskan diri dari rombongan.

Masuki lap ke empat dan kelima, akselerasi antar pembalap terus terjadi. "Time gape" hanya bekisar 25 sampai 28 detik. Artinya masing pembalap saling tempel dan menjaga posisi.

Tampak pebalap kesayangan warga Siak, Kevin Tuatuarima bersama dua pemain lain sempat memimpin didepan.

Ketika dekati garis finis, para pembalap saling memacu kecepatan. Salip-menyalip dan "time gape" antar pemain semakin tipis.

"Mereka hanya berjarak 5-8 detik. Antara "leader" dan rombongan besar dibelakang tidak begitu jauh, dalam kecepatan tinggi" ungkap "announcer" garis finis, Orin.