Listrik Biogas Pengganti Listrik Segera Masuk Desa

id listrik biogas, pengganti listrik, segera masuk desa

Listrik Biogas Pengganti Listrik Segera Masuk Desa

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pengembangan biogas untuk memenuhi kebutuhan energi listrik telah dijalankan dalam satu paket Program Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE) yang segera merambah desa-desa di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

"Maka semangat dalam mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) perlu untuk peserta yang dilatih. Kemudian lihat dan amati apa yang di buat di RTMPE agar paham dan dapat ilmunya sehingga dalam penerapannya setelah pulang ke rumah nanti dapat di praktekkan langsung di desa masing-masing," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada pers di Siak Hulu, Kampar, Senin.

Program RTMPE kata Jefry Noer telah menjadi daya tarik tersendiri bagi Kampar dan tidak sedikit orang-orang besar yang datang berkunjung untuk melihat program unggulan ini. Terakhir Anggota DPRD Riau Lumpita Pakpahan bersama Irwan Setiawan selaku pengusaha muda asal Jakarta datang meninjau.

"Dengan ilmu , maka akan mengantarkan kepada keberhasilan walaupun dengan lahan 1.000 meter dapat di kelola dan di maksimalkan, bukan lagi dengan lahan berhektar-hektare yang tanpa ilmu," kata dia.

Kata Jefry tidak perlu sawit atau kebun karet yang luas sampai berhektar-hektar untuk membuat ekonomi maju hingga menghasilkan uang berlimpah.

"Lewat Program RTMPE, masyarakat diajarkan bagaimana mengelola lahan perkarangan rumah yang hanya seribu meter persegi namun mampu menghasilkan biogas, biourine dan lainnya hingga berpenghasilan puluhan juta rupiah," katanya.

Terpenting juga menurut Jefry, para petani di desa juga harus menjadikan waktu 24 jam sebagai sarana ibadah, banyak bersedekah, cintai pekerjaan, disiplin dalam hidup dan meninggalkan hal yang mubazir.

"Dengan menjalankan 5 hal itu, Insya Allah orang miskin nantinya dapat jadi kaya dan mengantarkan masuk surga," katanya.

Anggota DPRD Riau dari Daerah Pemilihan Rokan Hulu dari Partai Gerindra Lumpita Pakpahan mengatakan Program RTMPE yang salah satunya mengembangkan pengelolaan biogas sangat efektif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan melepaskan ketergantungan terhadap listrik yang dihasilkan PLTU atau PLTG.

"Setelah melihat sendiri P4S dan RTMPE, ke depan agar masyarakat dapat bangkit dan merubah pola pikir karena melalui dunia pertanianpun sangat menjanjikan untuk membawa kemajuan ekonomi dan terlepas dari kemiskinan," kata Lumpita.

Menurut dia, banyak yang dapat dilakukan masyarakat petani walaupun dengan lahan yang sedikit seperti di RTMPE hanya memerlukan lahan seluas 1.000 meter saja, mampu memberi hasil hingga puluhan juta rupiah.

"Seperti di lokasi RTMPE ini, kita lihat sendiri banyak hal yang bisa di buat. Seperti ada ternak sapi dengan memanfaatkan hasil urine dan kotoran padat yang di olah hingga menjadi pupuk cair sampai ke pupuk padat bahkan bisa di buat biogas untuk sumber energi yang gunanya untuk sumber energi listrik atau sebagai bahan bakar untuk memasak dengan kompor gas yang bahan bakarnya biogas," katanya.

Kemudian, lanjut dia, juga ada juga perikanan, pertanian dengan menanam tanaman bawang di lahan seluas 400 meter saja bahkan dalam dua bulan sudah bisa panen dengan hasil mencapai 400 sampai 500 kilogram bawang, ada juga ternak ayam petelur bahkan telurnya bisa untuk di tetaskan atau di jual langsung sampai seratusan ekor ayam.

"Hal ini nyata dan mampu di lakukan masyarakat desa. Apalagi dengan lahan hanya 1.000 meter. Saya yakin di Kampar masih banyak," katanya.

(adv)