Polisi Ringkus Bandit Pembobol ATM

id polisi, ringkus bandit, pembobol atm

 Polisi Ringkus Bandit Pembobol ATM

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Jajaran Kepolisian Sektor Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau meringkus seorang bandit pembobol ATM dengan cara mengganjal mesin penarik uang tunai tersebut menggunakan batang lidi korek api.

"Pelaku bernama Jerfrison alias Sicon ditangkap saat akan melancarkan aksinya di salah satu ATM di Pusat Perbelanjaan," jelas Kepala Polsek Bukit Raya AKP Ricky Ricardo di Pekanbaru, Kamis.

Dia menjelaskan penangkapan Jafrison atau JF (34) pada Sabtu lalu (28/11) di Jalan Kaharudin berawal saat petugas mendapat begitu banyak laporan dari para korban yang menjadi korban pembobolan ATM.

Berdasarkan laporan tersebut, petugas lantas melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku. Menurut Ricardo, dugaan petugas diperkuat saat pada hari penangkapan pelaku terlihat mondar mandir di sekitar TKP.

"Saat diperiksa didapati pelaku membawa sejumlah barang yang mencurigakan dan langsung diamankan petugas," lanjutnya.

Dari penangkapan tersebut, tambah Ricardo, petugas menemukan sejumlah barang bukti seperti korek api lidi, gergaji besi, stiker "Call Center" palsu, puluhan kartu ATM. "Selain itu kita turut mengamankan hasil kejahatan pelaku berupa Televisi, kalung emas, laptop dan handycam," ujarnya.

Menurut Ricardo, aksi yang dilakukan pelaku tergolong terorganisir. Dia menjelaskan pelaku awalnya menyisipkan batang korek api pada tempat memasukkan ATM. Sementara itu, pelaku turut memasang stiker "call center" Bank palsu di lokasi ATM yang dimaksud. "Ketika ATM korban tersangkut, maka otomatis korban menelfon nomor telepon yang tertera. Padahal nomor tersebut adalah palsu," jelasnya.

Ketika korban menelfon nomor telfon palsu itu, jelasnya, seseorang yang menerima telfon tersebut selanjutnya meminta korban untuk menyebut Pin kartu ATM korban. Selanjutnya ketika pelaku telah mengantongi Pin ATM korban, pelaku kemudian mengarahkan korban mengunjungi Bank terdekat untuk mengurus kartu yang tertelan.

"Pada saat itu pelaku lantas menguras isi ATM korban," jelasnya.

Dari pemeriksaan sementara, pelaku telah melancarkan aksinya di 19 TKP, 17 di antaranya di Pekanbaru dan dua TKP lainnya di Kampar. Ricardo menduga bahwa dalam melancarkan aksinya, pelaku bekerjasama dengan sejumlah rekannya. "Kita akan terus kembangkan kasus tersebut," katanya.