Riau Aktifkan Posko Siaga Banjir Dan Longsor

id riau aktifkan, posko siaga, banjir dan longsor

Riau Aktifkan Posko Siaga Banjir Dan Longsor

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Provinsi Riau mengaktifkan posko siaga bencana banjir dan tanah longsor, untuk menggantikan Posko Siaga Kebakaran Lahan dan Hutan yang secara resmi ditutup, Senin.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei turut hadir pada apel siaga yang menandakan pembukaan posko tersebut di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

"Dengan ini saya nyatakan siaga darurat Karhutla resmi saya tutup, dan hari ini saya dengan resmi juga membuka siaga banjir dan longsor di Riau," kata Willem Rampangilei.

Dalam sambutannya Willem berharap agar bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan tidak lagi terjadi pada tahun depan. Menurut dia, untuk mendukung rencana itu BNPB telah mengajukan peraturan presiden (Perpres) terkait pencegahan kebakaran lahan dan hutan sejak tahun 2015.

Namun, ia mengatakan draft Perpres tersebut belum ditindaklanjuti karena saat itu sedang terjadi pergantian kepemimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, draft tersebut sudah kembali diajukan oleh BNPB agar bisa segera disahkan untuk persiapan pencegahan kebakaran tahun depan.

"Kita ajukan ke presiden untuk dijadikan peraturan presiden dalam hal penanggulangan bencana," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam draft Perpres itu akan mengatur tugas masing-masing pemerintahan. Pertama, untuk bupati dan wali kota akan bertanggung jawab atas bencana yang terjadi di wilayahnya. Kedua, mengatur peran dan posisi gubernur dalam membantu kabupaten/kota yang terkena bencana. Ketiga, yakni mengatur peran pemerintah pusat dalam proses pencegahan dan antisipasi bencana.

"Pemerintah pusat akan memberikan bantuan ekstrim dalam yang tidak dimiliki daerah. Misalnya mengirimkan helikopter, membuat hujan buatan, serta membantu mendatangkan personil TNI/Polri," katanya.

Ia menegaskan pemerintah Indonesia mulai sekarang akan fokus pada pencegahan ketimbang baru turun tangan setelah terjadi kebakaran. "Dengan memfokuskan pencegahan, diharapkan ke depan bencana asap imbas dari Karhutla tidak semakin meluas," kata Willem.

Sementara itu, terkait Posko banjir dan longsor Riau, Willem berharap agar seluruh jajaran yang ada di Riau untuk saling bersinergi. "Masing-masing pihak untuk segera menginformasikan daerahnya bila terkena banjir atau longsor. Dengan demikian, seluruh anggota Satgas untuk bisa saling segera memberikan bantuan," ujarnya. (Adv)