Tembilahan, (Antarariau.com) - Pemkab Indragiri Hilir, Provinsi Riau merupakan kabupaten yang berpotensi menjadi alah satu daerah yang menggunakan pemanfaatan dan pengembangan lahan rawa pasang surut untuk tanaman pangan.
"Hal ini jika dihubungkan dengan indikator hidrotopografi lahan yang terbentuk dari hasil sedimentasi sungai yaitu Sungai Indragiri yang mengalir dari Sumatera Barat dan Sungai Batang Tuaka yang merupakan penangkap sedimen," kata Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Muhammad Wardan di Tembilahan, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa lahan ini kaya akan unsur hara yang masuk melalui Sungai Indragiri melalui Terusan Mas di bagian timur.
"Berdasarkan data statistik 2013 dan data teknis lainnya secara keseluruhan hasil produksi tanaman pangan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa kecamatan dengan hasil produksi padi terbesar adalah Kecamatan Keritang, Batang Tuaka dan Reteh.
"Sebenarnya, mayoritas penduduk Inhil mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian tanaman pangan dan perkebunan," ucapnya.
Dia memaparkan beberapa pertanian tanaman pangan di Inhil meliputi palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. sedangkan untuk komoditi perkebunan Inhil memiliki tanaman kelapa, pinang, dan kopi.
"Namun penggunaan lahan rawa pasang surut sangat memerlukan tata kelola air untuk memperbaiki kualitas lahan agar dapat tetap ditanami," ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, faktor pembatas pada lahan rawa merupakan tata kelola tinggi muka air yang harus mengikuti kalender pasang, musim hujan dan kemarau.
(adv)
Inhil Kembangkan Lahan Rawa Untuk Tanaman Pangan
