DPR Tinjau KRI Bung Tomo Di Lebanon

id dpr, tinjau kri, bung tomo, di lebanon

 DPR Tinjau KRI Bung Tomo Di Lebanon

"Kedatangan delegasi dari DPR RI akan memberikan gambaran tentang tugas yang diemban oleh TNI, khususnya yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI. Di sisi lain juga memberikan semangat untuk meningkatkan moril prajurit untuk melaksanakan tugas dengan baik," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Dansatgas melaporkan kepada delegasi GKSB DPR RI tentang keterlibatan KRI Bung Tomo 357 dalam misi perdamaian PBB itu sebagai implementasi amanat Pembukaan UUD 45, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan Peran Universal/Universal Role (Military, Diplomatic and Constabulary Role) yang dimiliki oleh Angkatan Laut seluruh dunia.

Peran Militer (Military Role) yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan dan keputusan politik luar negeri pemerintah Indonesia dengan mengerahkan kekuatan kapal perang modern yang diawaki oleh pelaut-pelaut TNI Angkatan Laut yang profesional dan militan, menurut dia, akan berdampak pada "deterrence effect" sehingga hal tersebut akan berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung pada kewibawaan negara untuk mengamankan kepentingan nasionalnya. "Sivis pacem parabellum," katanya.

Dalam mengembangkan Diplomatic Role, Komandan Satgas dan sejumlah perwira secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) seperti diskusi tentang Rules Of Engagement (ROE) and Standardised Tactical Incident Reaction (STIR) Training di Naqoura Headquarter bersama Chief Of Staff of UNIFIL dan seluruh Komandan Satgas di bawah UNIFIL dan Legal Advisor of UNIFIL.

Selain itu, Amandement Standart Operations Procedure Helly mengadakan kunjungan kepada Pejabat-pejabat militer internal UNIFIL maupun Pejabat Militer Lebanon Armed Force Navy (LAF Navy), seperti Head of Missions/Force Commander Mayor General Luciano Portolano (Italy), Deputy Head of Mission/COS dan Commander in Chief Lebanon Armed Force Navy.

"Kami juga turut mendukung eksistensi Kedutaan Besar RI untuk Lebanon dengan berpartisipasi sebagai pembicara dalam seminar "Orientasi Wawasan Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2015," katanya.

Dalam bidang Constabullary Role, eksistensi penunjukan sebagai Maritime Interdiction Operation Commander (MIO Commander) telah memberikan gambaran kepada Force Commander, MTF Commander, dan participantships dari negara lain, seperti Jerman, Turkey, Yunani, dan Bangladesh, serta Angkatan Laut Lebanon keseriusan dan profesionalisme yang patut diperhitungkan dalam melaksanakan tugas.

Mendengarkan paparan itu, rombongan delegasi DPR RI merespons positif dan menyampaikan terimakasih serta rasa bangga atas segala dedikasi dan perjuangan yang tinggi dari segenap prajurit KRI Bung Tomo 357 dan keluarganya yang berada di Tanah Air atas kerelaan berkorban dan keikhlasan demi keharuman bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

"Paparan Dansatgas sangat jelas dan memberi masukan yang sangat bagus sehingga menyadari bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan harus memiliki kekuatan Maritim atau Angkatan Laut yang dibanggakan, disegani, dan modern," katanya.

Setelah itu, rombongan delegasi DPR yang berjumlah tujuh orang itu melakukan peninjauan ke pos-pos tempur di KRI TOM-357 untuk melihat secara langsung profesionalisme prajurit dalam mengawaki berbagai peralatan modern yang serba computerise kapal terbaru jenis Multi Role Light Fregate (MRLF) tersebut.