Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat bawah rata-rata volume penjualan eceran beras selama Oktober 2015 sebanyak 204.18 ton per hari.
"Volume eceran beras sebanyak itu berasal lima pasar di Pekanbaru, direkap dari 200 pedagang beras yang terdiri atas 180 pedagang eceran, dan 20 pedagang besar merangkap eceran," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, lima pasar yang merupakan pasar utama di Kota Pekanbaru terpilih diantaranya adalah pasar Pusat (Pasar Sukaramai), Pasar Kodim (Pasar Senapelan), Pasar Cikpuan, Pasar Dupa dan Pasar Arengka.
Ia menyebutkan, pemilihan sampel dilakukan secara "purposive" dengan menggunakan kriteria berikut, pasar harus cukup besar, terutama dilihat dari banyaknya pedagang eceran beras di pasar tersebut.
"Selain itu juga berdasarkan banyak jenis dan kualitas beras yang diperdagangkan, dapat dijamin kesinambungan pencatatan harga beras di pasar tersebut, karena akan digunakan juga sebagai responden dalam pencacahan Survei Harga Konsumen," katanya.
Ia menyebutkan, hsil pelaksanaan survei pada semester II tahun 2015 menunjukkan bahwa volume penjualan eceran beras pada lima pasar tradisional selama seminggu pada Oktober 2015, mengalami kenaikan sebesar 17,84 persen atau naik dari 173,27 ton pada April 2015 menjadi 204.18 ton pada Oktober 2015.
Pada periode Oktober 2015, volume penjualan eceran beras di Kota Pekanbaru terbanyak ada di Pasar Pusat 28,84 persen, diikuti Pasar Arengka sebesar 21,67 persen, Pasar Senapelan 19,72 persen, Pasar Cikpuan 17,45 persen, dan Pasar Dupa 12,31 persen.
Dari hasil survei beras yang dilakukan pada Oktober 2015 tercatat 37 merk, jenis,varietas yang beredar di lima pasar. Dari total volume penjualan beras secara eceran, beras anak daro asal Sumatera Barat memberikan kontribusi terbesar dalam volume penjualannya yaitu 33,94 persen, diikuti beras Belida asal Sumatera Selatan sebesar 17,16 persen.
Selanjutnya tiga varietas lainnya yang mempunyai andil cukup besar adalah beras Topi Koki asal Sumatera Selatan 16,54 persen, Pandan Wangi dan Mundam asal Sumatera Barat masing-masing sebesar 9,50 persen, dan 5,90 persen, sisanya gabungan beberapa jenis/kualitas/varietas lainnya sebesar 16,96 persen.
Distribusi beras di pasar-pasar Kota Pekanbaru untuk 5 (lima) kualitas tertinggi dapat dilihat pada tabel 4. di atas. Beras Anak Daro dengan volume penjualan eceran terbanyak di Pasar Arengka sebesar 28,97 persen dan Pasar Pusat sebesar 23,58 persen. Beras Belida, Topi Koki, dan Pandan Wangi terbanyak beredar di Pasar Pusat masing-masing sebesar 32,27 persen, 31,81 persen, dan 24,55 persen. Sedangkan Beras Mundam terbanyak beredar di Pasar Cikpuan sebesar 32,27 persen.
Berita Lainnya
Penjualan kendaraan penumpang China naik 7 persen pada periode Maret 2024
05 April 2024 9:55 WIB
Kanada larang penjualan senjata ke Israel
20 March 2024 9:22 WIB
Survei menunjukkan penjualan makanan manis di e-commerce naik jelang Ramadhan
01 March 2024 16:53 WIB
Penjualan gim "Tekken 8" tembus 2 juta kopi dalam satu bulan sejak dirilis
27 February 2024 14:26 WIB
China menentang usulan penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan
24 February 2024 12:05 WIB
Penjualan gim populer "Elden Ring" tembus 23 juta kopi
23 February 2024 17:01 WIB
Pengusaha batik akui kehadiran e-commerce sangat membantu dongkrak penjualan
07 February 2024 11:19 WIB
Penjualan kendaraan listrik Hyundai dan Kia pada Desember lampaui 1,5 juta unit
05 February 2024 12:44 WIB