Harga Minyak Pulih Di Asia Jelang Laporan Persediaan AS

id harga minyak, pulih di asia jelang, laporan persediaan as

Harga Minyak Pulih Di Asia Jelang Laporan Persediaan AS

Singapura, (Antarariau.com) - Harga minyak menikmati keuntungan langka di perdagangan Asia pada Selasa, dengan minyak mentah Brent bangkit kembali dari terendah 11-tahun karena investor menunggu laporan persediaan minyak mentah AS yang diawasi secara ketat.

Pada pukul 06.00 GMT, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, kontrak baru, diperdagangkan 26 sen lebih tinggi pada 36,07 dolar AS per barel.

Standar Eropa, minyak mentah Brent untuk Februari, berada di 36,57 dolar AS, naik 22 sen dari tingkat penutupan 36,35 dolar AS di London pada Senin yang merupakan posisi terendah sejak Juli 2004.

"Ini menjadi penyesuaian posisi menjelang laporan mingguan Amerika, yang dapat menunjukkan meningkatnya persediaan minyak mentah," kata Bernard Aw, analis pasar di IG Singapura.

Aw mengatakan penyempitan kesenjangan antara WTI dan Brent menunjukkan keyakinan pasar bahwa persediaan minyak AS bisa jatuh, karena produsen minyak serpih Amerika, yang memiliki biaya produksi lebih tinggi, sedang ditekan keluar oleh harga minyak mentah dunia yang rendah.

Selain itu, embargo 40 tahun pada ekspor minyak AS telah dicabutt.

"Saya memiliki pandangan yang lebih "bearish". Jumlah rig (pengeboran minyak) AS terus meningkat. Persediaan AS masih sekitar 130 juta barel di atas rata-rata lima tahun. Ada juga sekitar 1,3 juta barel kelebihan minyak mentah yang diproduksi setiap hari," katanya.

Minyak sedang menuju kerugian tahunan kedua karena tanda-tanda kelebihan pasokan global akan berkepanjangan setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) secara efektif mengabaikan batas produksi pada pertemuan mereka 4 Desember.

Harga minyak mentah telah jatuh lebih dari 60 persen dari di atas 100 dolar AS dalam musim panas 2014, karena kelebihan pasokan serta melemahnya permintaan, pelambatan ekonomi global dan dolar yang kuat.