Bea Cukai Sita 20 Juta Batang Rokok

id bea, cukai sita, 20 juta, batang rokok

 Bea Cukai Sita 20 Juta Batang Rokok

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Riau-Sumatera Barat menyita 109.064 slop atau setara 20,26 juta batang rokok selama rentang waktu Januari-Desember 2015.

"Jumlah rokok yang disita itu merupakan hasil pengungkapan 66 kasus penyelundupan rokok yang berhasil dibongkar sepanjang tahun 2015," jelas Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Riau-Sumatera Barat Robi Toni saat publikasi akhir tahun di Pekanbaru, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa hasil tangkapan sejumlah 20 juta batang rokok itu diperkirakan senilai Rp8,2 miliar dengan kerugian negara mencapai Rp5,3 miliar. Menurutnya penghitungan kerugian negara itu berdasarkan dari potensi pendapatan melalui cukai yang diperoleh.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa rokok hasil sitaan itu berasal dari kawasan bebas pajak di Kepulauan Riau dan masuk melalui sejumlah daerah seperti Kota Dumai dan Kota Tembilahan, Indragiri Hilir.

"Sebenarnya ada beberapa wilayah lainnya yang menjadi pintu masuk penyelundupan rokok tanpa pita itu di Riau, namun dari catatan kita mayoritas rokok itu masuk melalui pelabuhan Dumai dan Tembilahan," jelasnya.

Ia mengatakan saat ini Kanwil Bea dan Cukai Riau-Sumatera Barat memiliki delapan kantor vertilak yang berada di Pekanbaru, Dumai, Tembilahan, Siak, Selat Panjang, Bengkalis, Bagan Siapi-Api serta satu lainnya di Sumbar yang berlokasi di Teluk Bayur.

Dia mengakui bahwasannya keberadaan jajarannya belum cukup maksimal untuk mencegah masuknya barang ilegal atau tanpa cukai ke Riau.

"Di Riau terkenal dengan lokasi yang strategis serta garis pantai pesisir timur yang panjang sekitar 150 mil. Untuk itu kedepan kita akan memaksimalkan kerjasama antar "stake holder" guna memaksimalkan pencegahan masuknya produk ilegal terutama rokok," jelasnya.

Selain itu, dia juga mengimbau peran aktif masyarakat agar melaporkan kepada pihak berwenang bila menemukan barang ilegal di pasaran.