Pertamina: Konsumsi Premium Riau Turun 18 Persen

id pertamina konsumsi, premium riau, turun 18 persen

Pertamina: Konsumsi Premium Riau Turun 18 Persen

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau menyebut konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) turun sebesar 18 persen per hari di Provinsi Riau, akibat kehadiran BBM varian baru jenis pertalite.

"Kami mencatat terjadi penurunan konsumsi terhadap dua jenis BBM yakni premium sebesar 18 persen per hari dan pertamax plus 3 persen per hari," kata Senior Sales Executive Retail X Pertamina Wilayah Pemasaran Riau, Rifky Nasution di Pekanbaru, Kamis.

Saat ini, lanjut Rifky, konsumsi ketiga jenis BBM tersebut di Provinsi Riau dengan kandungan oktan atau Research Octane Number (RON) saling berbeda total berjumlah 2.807 kiloliter per hari.

Jumlah itu terdiri dari BBM premium dengan RON 88 sebesar 2.700 kiloliter per hari, lalu BBM pertamax plus kandungan RON 95 sebanyak 54 kiloliter per hari dan BBM pertalite dengan RON 90 berjumlah sekitar 53 kiloliter per hari.

Sedangkan BBM bersubsidi jenis solar dalam satu hari tersebut kini telah disalurkan sekitar 2.800 kiloliter dan kesemua BBM itu dipasarkan melalui 147 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Riau.

Tercatat pertalite pertama kali diluncurkan PT Pertamina (Persero) di tiga provinsi Pulau Jawa pada Jumat (24/7), sedangkan diperkenalkan untuk wilayah Kota Pekanbaru pada tanggal 11 Oktober 2015 dan diikuti dengan wilayah di Riau yang kini sudah di sembilan kabupaten/kota.

"Sebanyak 53 kiloliter per hari itu, kami baru salurkan di 34 unit SPBU di Riau meliputi sembilan kabupaten/kota seperti Siak, Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Dumai dan Bengkalis," bebernya.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang sebelumnya menyatakan, secara umum konsumen pertalite cukup diminati oleh masyarakat di Indonesia.

"Sejauh ini animo konsumen sangat positif dan volume penjualannya juga terus meningkat," katanya.

Menurutnya, kondisi tersebut akan mendorong Pertamina untuk terus menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang menjual pertalite.

Ia menyebutkan, sejak diujipasarkan secara perdana pada Minggu (20/9) untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat, total rata-rata penyaluran pertalite di 16 SPBU mencapai 21 kiloliter per hari.

"Itu menandakan minat yang sama seperti di Pulau Jawa, Bali, Sumatera Utara, Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat," terangnya.