26.400 Ton Beras Dumai Rupanya Berasal Dari Thailand dan Vietnam

id 26400 ton, beras dumai, rupanya berasal, dari thailand, dan vietnam

26.400 Ton Beras Dumai Rupanya Berasal Dari Thailand dan Vietnam

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Dumai, Provinsi Riau menyatakan selama 2015 lalu telah menerima pemasukan impor beras asal negara Thailand dan Vietnam sebanyak 26.400 ton dari total awal 50 ribu ton.

Kepala Bulog Dumai Titov Agus Sabelia di Dumai, Selasa, menyebutkan, pemasukan beras impor melalui pelabuhan setempat dilaksanakan dengan 5 kali pengiriman dan merupakan program pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Pelabuhan Dumai menjadi salah satu pintu masuk impor beras dan sepanjang 2015 lalu kita menerima pemasukan sebanyak 26.400 ton beras asal Thailand dan Vietnam," katanya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan impor beras selama 2015 lalu diklaim berjalan lancar dan tidak menemui kendala karena sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan baik bersama pihak terkait.

Namun untuk pelaksanaan impor beras dalam 2016 ini, Bulog Dumai belum dapat memastikan apakah tetap dilanjutkan atau tidak, karena masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.

"Kita hanya pelaksana jika memang ada impor beras lagi, sehingga untuk 2016 belum dapat dipastikan lanjutan program ini," sebut dia.

Menurut dia, selain mengandalkan pemasukan beras untuk ketahanan pangan dari impor, Bulog Dumai juga tetap menerima pengiriman beras dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Memasuki 2016 ini, Bulog Dumai sudah memiliki stok cadangan beras sebanyak 14 ribu ton yang tersimpan di gudang untuk kebutuhan sejumlah wilayah kerja, yaitu, Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rokan Hilir dan beberapa kecamatan di Bengkalis.

"Persediaan beras kita yakini masih aman dan bisa mencukupi kebutuhan selama 6 bulan untuk semua kabupaten kota wilayah kerja Bulog Dumai, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir dengan stok beras," ungkap dia.

Dia menambahkan, selama 2015 lalu, Bulog Dumai juga menggelar beberapa kali pelaksanaan operasi pasar di sejumlah titik pasar tradisional untuk pengendalian harga dan antisipasi gejolak di pasaran, terutama ketika menghadapi momen hari besar keagamaan.