Jefry Noer Bersama KONI Kabupaten Kampar Kunjungi RTMPE

id jefry noer, bersama koni, kabupaten kampar, kunjungi rtmpe

Jefry Noer Bersama KONI Kabupaten Kampar Kunjungi RTMPE

Siak Hulu, (Antarariau.com) - Bupati Kampar H. Jefry Noer menjelaskan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) merupakan implementasi akhir para petani Kampar selepas menempuh pendidikan dan latihan (diklat) di Pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (P4S). Selanjutnya mereka akan melaksanakannya di wilayah tempat tinggalnya nanti karena RTMPE merupakan salah satu upaya percepatan dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

RTMPE akan membuat sebuah keluarga mandiri, memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan perekonomian keluarga. Hal itu karena yang bekerja di RTMPE dapat dilakukan bersama antara orang tua beserta anak-anak atau anggota keluarga itu sendiri sebab lahan yang diolah di RTMPE hanya 1 000 meter. Namun begitu mampu memberi penghasilan hingga puluhan juta perbulan.

Demikian dijelaskan Bupati Kampar Jefry Noer ketika kunjungan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kampar A. Gafar bersama jajaran pengurus diantaranya Sekretaris Koni Emil Budiono dan para ketua bidang serta Dirut PDAM Kampar Rusdi, rabu (6/1).

Jefry melanjutkan ceritanya bahwa KONI Kabupaten Kampar juga dapat membuat RTMPE. "Gunanya selain untuk memberi penghasilan bagi pengurus maupun untuk lebih mengembangkan organisasi Koni sendiri, juga bisa sekaligus memberi contoh dan motivasi bagi anggota KONI di Kecamatan dan cabang lainnya," kata Jefry.

Lebih lanjut Jefry menjabarkan, RTMPE merupakan usaha sederhana dan nyata dimana hasilnya sangat menjanjikan. Karena di lahan seluas 1000 meter persegi, sebuah keluarga bisa mengembangkan beberapa usaha seperti peternakan sapi sebanyak enam ekor, ternak ayam petelur dan bisa juga untuk ditetaskan supaya menghasilkan anak ayam sampai 100 ekor.

"Kolam ikan lele kerambah dipelihara dengan pola kolam terpal ukuran 6 X 6 atau 4 X 6 hingga 4 000 ekor. Ditambah juga usaha pertanian tanaman pangan seperti tanaman bawang atau cabai dengan lahan hanya 400 meter persegi termasuk unit usaha rumah jamurnya," jelas dia.

Dilahan itu, kalau diolah dengan maksimal dapat menghasilkan uang antara Rp10-25 Juta per bulannya. Itu di luar penghasilan dari anak sapi 6 ekor per tahunnya termasuk daging ayamnya," kata Jefry menjabarkan cara cepat menjadi kaya dan Insya Allah dapat mengantarkan petani masuk surga, terlebih bagi Pemda Kampar sebagai solusi cepat dalam mengentasan kemiskinan di Kabupaten Kampar.

Lebih jauh Jefry merinci, modal usaha yang dibutuhkan untuk mengelola RTMPE, hanya sebesar Rp120 juta. Rinciannya modal usaha untuk membeli sapi yang agak besar didapat dari dana bergulir Pemda sebesar Rp50 juta dan CSR perusahaan Rp20 juta sudah ada Rp70 juta. Tinggal yang Rp50 juta didapat melalui pinjaman dana KKP-E dari Bank Riau Kepri.

Kalau secara matematisnya atau hitungan, kata Jefry dari urine sapi bisa dihasilkan 1000 sampai 1500 liter urine sapi perbulan yang diolah dapat menghasilkan pupuk cair. "Kita ambil terendah saja 1000 liter pupuk cair per bulan dengan harga jual 15 ribu sampai 25 ribu per liternya, sudah Rp15-25 juta hasilnya dari pupuk cair ditambah hasil kotoran padat sapi. Itu mampu menghasilkan pupuk padat atau biogas untuk sumber energi listrik dan memasak," ungkapnya

Biogas itupun dapat dijual atau untuk konsumsi sendiri memenuhi kebutuhan listrik atau memasak di rumah. Itu sudah sangat membantu mengurangi biaya listrik dan gas di Rumah Tangga (RT) dalam sebulan.

Lalu ditambah hasil telur ayam bisa 60 sampai 70 butir per hari yang dapat dijual telurnya sekaligus untuk konsumsi sendiri. Dengan itu sudah ada tambahan penghasilan dari telur per hari bagi RT, ditambah hasil ikan per dua bulan panen lele. Ada juga penghasilan dari pertanian tanaman pangan seperti dengan lahan 400 meter saja dapat ditanami bawang dengan bermodalkan 50 Kg bawang mampu menghasilkan 400 sampai 500 Kg dengan waktu tanam dua bulan.

"Kalau ditotal per bulan penghasilan petani dari terendah 10 juta sampai 25 juta dapat dihasilkan di lahan 1.000 meter. Ini hitungan ril karena sudah dibuktikan," cerita Jefry sambil menghidangkan Mie Instan kepada rombongan KONI yang sengaja di masak sendiri oleh Bupati Kampar Jefry Noer ketika rehat sejenak di saung tempat istirahat di lahan RTMPE.

(adv)

Pewarta :
Editor: Netty Mindrayani
COPYRIGHT © ANTARA 2016