Wagub Riau Bagikan Mawar Peringati Hari AIDS

id wagub riau, bagikan mawar, peringati hari aids

Pekanbaru, 1/12 (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau Mambang Mit bersama sekitar 300 siswa sekolah membagikan bunga mawar dan pita merah kepada pengguna jalan pada peringatan Hari Aids Dunia, di Pekanbaru, Riau, Selasa. Dengan mengenakan pakaian dinas berwarna coklat, Mambang Mit turun ke jalan di depan kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman. Kegiatan tersebut menarik perhatian banyak warga, sehingga arus lalu lintas tersendat. "Saya berharap peringatan hari AIDS ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, karena diharapkan hal ini bisa memberi pesan dan kesadaran kepada semua warga akan bahaya HIV/AIDS," kata Mambang Mit. Peringatan Hari AIDS di Pekanbaru terlihat meriah karena melibatkan ratusan siswa tingkat SMA hingga mahasiswa perguruan tinggi. Selain membagikan mawar dan pita, mereka juga membawa sejumlah spanduk besar dan poster berisikan peringatan akan bahaya penyakit mematikan tersebut. Acara tersebut terlihat makin meriah dengan adanya aksi teatrikal dari mahasiswa Universitas Riau yang membawakan lakon bertemakan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Koordinator aksi Ismail Nasution mengatakan, Hari AIDS Dunia pada tahun ini mengusung tema "Akses Universal dan Hak Asasi Manusia". Ia menjelaskan, makna dari tema tersebut adalah setiap warga dari berbagai latar belakang ekonomi, budaya, pendidikan, profesi, tempat tinggal, orientasi seksual, khususnya mereka yang membutuhkan, berhak memperoleh informasi, pencegahan, perawatan, dukungan, dan pengobatan tentang HIV/AIDS. "Kesehatan pada dasarnya merupakan hak asasi manusia yang utama. Dengan demikian setiap orang, termasuk orang yang terinfeksi HIV, berhak hidup sehat dan memperoleh layanan kesehatan yang memadai," katanya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga kini sedikitnya 400 kasus HIV/AIDS teridentifikasi di Provinsi Riau secara kumulatif sejak pertama kali ditemukan pada 1997. Jumlah penderita penyakit mematikan yang terakhir ditemukan selama tahun 2009 mencapai 79 orang. Meski begitu, jumlah kasus yang teridentifikasi dinilai masih merupakan puncak dari fenomena "gunung es".