2.485 Hektare Sawah dan 3.578 Rumah di Kuansing Terendam Banjir

id 2485 hektare, sawah dan, 3578 rumah, di kuansing, terendam banjir

2.485 Hektare Sawah dan 3.578 Rumah di Kuansing Terendam Banjir

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Sekitar 2.485 hektar areal persawahan di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau terendam banjir dan bersama 3.578 rumah di 63 desa di daerah tersebut.

"Banjir datang sejak dua pekan terakhir telah banyak merugikan masyarakat," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Kuantan Singingi Maisir di Teluk Kuantan, Senin.

Ia mengatakan, kerugian materil maupun ternak akibat bencana alam yang terjadi tahun 2016 telah memporak-porandakan lahan pertanian petani, ribuan hektar lahan sawah diyakini rusak tidak bakal berproduksi akibat sudah direndam air bandang.

Masyarakat sudah ada yang mengungsi, bahkan jika terjadi gagal panen berdampak kepada produksi beras di daerah, lahan yang terendam terdiri dari yang baru ditanam padi maupun lahan olahan siap tanam khusnya di beberapa kecamatan yakni Kuantan Mudik seluas 16 hektar, Gunung Toar seluas 277 hektar, Kuantan Tengah seluas 179 hektar dan Sentajo Raya seluas 282 hektar serta Benai seluas 258 hektar.

Sementara untuk di Kecamatan Pangean seluas 734 hektar, Kuantan Hilir seluas 55 hektar, Kuantan Hilir Seberang seluas 110 hektar, Inuman seluas 325 hektar dan Cerenti seluas 249 Hektar, semuanya rawan.

"Ini sangat disayangkan," sebutnya.

Salah satu warga Kuansing Hendri menyebutkan, kondisi air telah masuk ke pekarangan rumah warga terdata telah merendam 62 desa dan jumlah rumah 3.578 buah ikut tergenang banjir besar khususnya di Kecamatan Hulu Kuantan dua rumah dan satu desa, Kecamatan Kuantan Mudik sebanyak 193 rumah dan 11 desa, Gunung Toar sebanyak 113 rumah dan tujuh desa.

Salah satu anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Inhu-Kuansing Malik S. mengatakan, ikut berduka atas terjadinya bencana banjir itu yang telah merugikan banyak pihak.

"Namun korban banjir hendaknya tetap bersabar," ujarnya.

Malik Siregar mengatakan, banjir itu datang setiap tahun musim hujan, baik di Kuansing maupun di Inhu karena itu masyarakat sepertinya sudah basa menghadapinya, hanya saja pihak pemerintah harus tanggap dan teta memberikan bantuan, solusi kedepan harus ada program khusus peningkatan bencana seperti optimal membangun irigasi dan turap.