Jakarta (Antarariau.com) - Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Korps Marinir Letkol (Mar) Suwandi menegaskan, kasus pemukulan bocah yang melibatkan oknum anggota Marinir sudah diserahkan ke Dinas Provos Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Ini masih dalam proses pengusutan, sehingga nanti ada beberapa fakta-fakta dan baru bisa disimpulkan sanksinya apa. Kalau memang dibawa ke penegak hukum, akan kita dukung. Kasus ini sudah di provos untuk disidik," kata Letkol (Mar) Suwandi, di Jakarta, Rabu.
Saat ini, pihak Korps Marinir juga sudah meminta maaf kepada keluarga korban dan bertanggungjawab menanggung seluruh biaya pengobatan.
"Tentunya kami juga menyesalkan hal ini terjadi. Kami bertanggungjawab penuh atas apa yang dilakukan anggota," ucapnya.
Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, diakui, pihak Marinir juga akan meminta keterangan kepada pihak keluarga dan korban sendiri. Semua dilakukan untuk mempertimbangkan dan menelaah pelanggaran apa yang dilakukan.
"Untuk menyidik kan perlu bukti dan saksi. Yang jadi masalah, mengapa main hakim sendiri. Kita juga memiliki komitmen dalam menegakkan disiplin bagi prajurit Marinir," kata Suwandi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zainudin, mengatakan, tindakan pemukulan yang dilakukan oleh oknum Marinir TNI AL terhadap anak SD di Cilandak, Jakarta Selatan, merupakan tindakan berlebihan.
"Saya, atas nama TNI AL memohon maaf atas kejadian ini. Sekali lagi kami mengakui tindakan pemukulan anggota kami terlalu berlebihan," kata Kadispenal ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Zainudin pun menjelaskan kronologi lengkap peristiwa yang terjadi pada Minggu (10/1), sekitar pukul 11.00 WIB, dimana kejadian itu bermula saat seorang anggota Marinir tengah menjemur burung peliharaannya.
Tak lama berselang, T bocah SD yang menjadi korban pemukulan tersebut melintas dan mengambil burung itu.
"Setelah berhasil mengambil burung, dia (T) kemudian lari tapi terjatuh. Burung tersebut lepas. T lalu ditangkap oleh si pemilik burung dan dibawa ke pos jaga Marinir. Di pos jaga itulah, terjadi insiden pemukulan," kata Laksamana bintang satu ini.
Terkait insiden tersebut, Kadispenal mengakui bahwa reaksi anggotanya terlalu berlebihan, meski di komplek itu sudah berulangkali terjadi kasus pencurian burung yang membuat kesal para penghuni.
"Saat ini sedang dilakukan investigasi. Anggota kami akan mendapat sanksi karena tindakannya itu," katanya.
Berita Lainnya
Malaysia hentikan konser musik "The 1975" gara-gara ciuman sesama jenis
22 July 2023 16:34 WIB
Gara-gara sandal, bocah 4 tahun tenggelam di Sungai Kampar
23 March 2023 3:41 WIB
Diduga gara-gara obat nyamuk, rumah di Selatpanjang ludes terbakar
14 June 2022 23:54 WIB
Gara-gara uang Rp1.000, warga Tembilahan ditikam
26 May 2022 18:44 WIB
Ernest Prakasa: Film "Gara Gara Warisan" terinspirasi dari kisah keluarga
20 April 2022 15:39 WIB
Film "Gara-Gara Warisan" jadi film komedi pertama Oka Antara
25 March 2022 10:02 WIB
Bukittinggi banjir dan warga terpaksa dievakuasi, gara-gara curah hujan tinggi
01 February 2022 19:26 WIB
Saham Australia diperkirakan catat bulan terburuk sejak Maret 2020, oo gara-gara emas ya?
28 January 2022 8:36 WIB