Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, mencatat sepanjang tahun 2015 peranan dukun sebagai penolong kelahiran terakhir masih cukup dominan di beberapa kabupaten dan kota setelah bidan.
"Peranan dukun sebagai penolong kelahiran terakhir tertinggi di Indragiri Hilir tercatat 31,20 persen, diikuti Indragiri Hulu 26,04 persen, Kepulauan Merant 18,66 persen, Rokan Hulu 17,48 persen dan Rokan Hilir 16,29 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad dalam keterangannnya di Pekanbaru, Rabu.
Ia menyebutkan itu bagian dari produksi buku Selayang Pandang Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2015, yang merupakan ringkasan dari publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau 2015 yang diterbitkan secara tahunan oleh BPS.
Menurut dia, publikasi ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2014, yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
"Data yang disajikan pada publikasi ini umumnya adalah angka persentase dari suatu populasi yang dipilah menurut kabupaten/kota dan tipe daerah, sehingga pengguna data dapat mengetahui perbedaan tingkat kesejahteraan antarwilayah," katanya.
Sedangkan pihak persalinan yang ditolong oleh dokter relatif masih sedikit, dan persalinan yang ditolong oleh dokter yang tergolong cukup tinggi tercatat di Pekanbaru sebesar 47,91 persen.
Ia menjelaskan, jika dikaitkan penolong kelahiran pertama dan terakhir di Provinsi Riau, terlihat bahwa dukun sebagai penolong kelahiran pertama mencapai 14,52 persen sementara dukun sebagai penolong kelahiran terakhir persentasenya lebih rendah yakni 11,87 persen.
"Sebaliknya untuk bidan dan dokter, sebagai penolong kelahiran pertama, jumlahnya meningkat pada penolong kelahiran terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan kelahiran balita mula-mula ditolong oleh dukun kemudian penanganan selanjutnya dilakukan oleh bidan atau dokter," katanya.
Namun demikian, setelah dilakukan penanganan kelahiran dengan tepat, salah satu faktor yang penting untuk perkembangan anak adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Rata-rata lama pemberian ASI anak-anak di Provinsi Riau terlihat cukup tinggi dari populasi anak berumur 2-4 tahun terlihat bahwa yang disusui lebih dari 24 bulan sebesar 44,22 persen, dan kurang dari 12 bulan hanya sebesar 14,74 persen.
Berita Lainnya
Ketua TP PKK Provinsi Riau motivasi keluarga beranak penderita kanker
07 February 2024 11:06 WIB
Bayu Reswandha aktor musikal "Beranak dalam Kubur" pelajari silat dalam waktu singkat
03 November 2023 14:22 WIB
Terkait sabu 3 kg, JPU tuntut anak beranak 16 tahun penjara
18 October 2022 12:49 WIB
Jasa dukun beranak masih laku di Kampar
05 April 2019 11:28 WIB
Fenomena Aneh Sapi Beranak Dengan Dua Kepala
17 July 2018 15:00 WIB
Polres Bengkalis Ringkus Bapak Dua Beranak Pengedar Narkoba
16 January 2016 17:15 WIB
Dinkes: Dukun Beranak Harus Didampingi Tenaga Medis
30 March 2015 21:29 WIB
Janda beranak satu tewas gantung diri
02 November 2012 12:28 WIB