Masyarakat Diminta Sikapi Biasa Ledakan Bom Sarinah, Ini Alasannya

id masyarakat diminta, sikapi biasa, ledakan bom, sarinah ini alasannya

Masyarakat Diminta Sikapi Biasa Ledakan Bom Sarinah, Ini Alasannya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerhati pariwisata di Riau mengungkapkan, warga terutama tinggal di ibu kota negara harus menyikapi peledakan bom terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta merupakan sesuatu yang biasa dan bisa terjadi dimana saja, agar tidak timbulkan dampak negatif.

"Kalau bagi warga, ya sudah lah. Jangan dijadikan promosi viral bagi teroris. Kita perkuat saja keamanan, memang waspada harus. Tapi jangan jadi ketakutan berlebih dan secara tidak langsung ketakutan dunia luar," papar pemerhati pariwisata, Lung Amri di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, masyarakat kini sudah pada cerdas dan tidak bisa ditakut-takuti oleh aksi terorisme kemarin atau seperti hari ini di Kota Pekanbaru, dimana Tim Gegana Satuan Brigade Mobil Polda Riau mengamankan tas ransel milik warga di bawah jalan layang di Jalan Sudirman.

Tas ransel milik Boy Hutagalung (28), warga asal Jalan Tani Jalil, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara tersebut berisi "charger", "power bank", plastik kresek, pakaian, buku, kunci, kertas catatan, koran dan kain.

Peristiwa ledakan bom terjadi di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1), menewaskan tujuh orang terdiri lima pelaku dan dua warga sipil. Tercatat jumlah 20 orang menjadi korban dengan perincian enam anggota Polri, 11 warga sipil dan tiga warga negara asing.

"Akibat ledakan bom itu, khawatirkan pariwisata kita. Walau ada orang asing jadi korban, tetapi tidak turunkan minat mereka kujungi Indonesia. Tahun ini pemerintah telah punyai anggaran Rp6,1 triliun dan 80 persen diantaranya untuk promosi ke luar negeri," ucap dia.

Lung membeberkan, apalagi pemerintah kembali menambah jumlah negara penerima fasilitas bebas visa kunjungan wisata ke Indonesia sebanyak 84 negara dalam waktu dekat.

Bila rencana penambahan jumlah negara penerima fasilitas bebas visa telah diberikan, maka total negara penerima fasilitas kunjungan wisata mencapai 174 negara.

Data dari Badan Pusat Statistik sepanjang Januari-November 2015, jumlah wisatawan asing berkunjung ke Indonesia tercatat mencapai 8,80 juta orang atau naik 3,23 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 sebanyak 8,52 juta orang.

"Artinya, jika kita anggap kejadian di Sarinah kemarin adalah suatu hal yang biasa. Maka bisa kita bayangkan berapa kali lipat turis asing berkunjung nanti dengan biaya promisi yang besar," ucap Lung.