PKL Berjualan di Jalur Pipa Air Milik Pertamina Dumai Direlokasi

id pkl berjualan, di jalur, pipa air, milik pertamina, dumai direlokasi

PKL Berjualan di Jalur Pipa Air Milik Pertamina Dumai Direlokasi

Dumai, (Antarariau.com) - Pedagang kaki lima di jalur pipa air milik PT Pertamina RU II Dumai atau di tepi Jalan Bukit Datuk, Dumai Selatan, Riau, mengaku keberatan untuk direlokasi karena belum ada lokasi baru.

Pedagang keripik cabai Inur di Dumai, Selasa, mengaku pasrah jika diminta pindah.

Namun, dia tetap berharap agar pemerintah mencarikan solusi pedagang untuk berjualan dengan menetapkan lokasi baru.

"Hanya dengan jualan ini saya membiayai sekolah dua putri karena suami sudah meninggal dunia. Kami berharap dibantu lokasi baru untuk berjualan," kata wanita 35 tahun itu.

Meski sudah diberitahukan oleh perusahaan agar lokasi itu dikosongkan, dia berusaha untuk bertahan sementara sambil mencari lokasi baru dan menunggu pedagang lain pindah.

Pengosongan pedagang dari jalur pipa air Pertamina dikarenakan perusahaan BUMN tersebut akan melakukan perawatan pipa dengan cara pengecatan ulang agar tahan lama dan tidak mengalami bocor.

Section Head Public Relation Pertamina RU II Dumai Marlodieka kepada pers mengatakan bawa perawatan pipa air direncanakan pekan depan, dan perusahaan telah menyurati pedagang agar segera mengosongkan areal tersebut.

Langkah sosialisasi, lanjut dia, telah dilakukan beberapa kali kepada pedagang dengan melibatkan personel gabungan, terdiri atas unsur kepolisian, TNI Kodim 0320, satpam, dan Satpol PP Dumai.

"Kami sudah surati beberapa kali pedagang untuk membongkar lapak mereka, dan petugas siap jika diminta bantu untuk membongkar," katanya.

Meski sejumlah pedagang keberatan, dia berharap pemerintah daerah setempat bisa mencarikan lokasi yang cocok untuk pemindahan sekitar 30-an warga yang berjualan.

Pertamina berencana melakukan pengecatan terhadap pipa air untuk kilang minyak agar tidak terjadi kebocoran karena sudah menginjak usia lebih dari 30 tahun, kemudian bakal dipasangi pagar.

"Dipastikan tidak akan ada bongkar paksa karena rencana pengosongan areal ini dilakukan secara persuasif, dan pedagang diberi waktu hingga pekan ini untuk menata lapak sendiri," katanya.