Ketua DPRD Dumai Bantah Punya Usaha Salon, Punya Tokonya Iya

id ketua dprd, dumai bantah, punya usaha, salon punya, tokonya iya

Ketua DPRD Dumai Bantah Punya Usaha Salon, Punya Tokonya Iya

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Ketua DPRD Kota Dumai Gusri Effendi membantah memiliki usaha salon dan menjual minuman keras yang terkena razia aparat kepolisian, melainkan hanya pemilik rumah toko yang disewakan ke pengusaha.

"Saya disebut memiliki usaha salon menjual miras, sebenarnya tidak benar, karena kami hanya pemilik rumah toko yang disewakan pengusaha salon tersebut," katanya kepada wartawan, Selasa.

Dijelaskan, operasi razia penertiban usaha salon oleh aparat kepolisian yang menyasar ke salon tersebut ditanggapi dengan baik, dan sangat mendukung kegiatan ini.

Dia juga mengaku tidak ada menghalangi petugas yang merazia dan menyita minuman keras jenis bir pada saat itu, namun hanya untuk memastikan agar operasi penertiban berjalan sesuai prosedur berlaku.

"Justru dengan operasi penertiban ini kita sangat mendukung agar usaha yang beroperasi tidak melanggar dari perizinan yang diberikan," ungkap dia.

Politisi PDIP yang juga telah dilaporkan sejumlah LSM ke Badan Kehormatan DPRD ini atas dugaan pelanggaran etika ini mengaku siap kooperatif mengikuti pemeriksaan agar berjalan sesuai aturan dan mekanisme.

Ia berpendapat, adanya desakan mundur dari LSM tersebut sangat wajar dan lumrah sebagai bagian dari demokrasi dan hak bebas menyampaikan aspirasi agar wakil rakyat yang duduk di lembaga parlemen bisa menjaga kepercayaan publik.

"Pemeriksaan Badan Kehormatan DPRD sudah berjalan dan saya siap untuk kooperatif dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran etika ini," terangnya.

Sementara, Ketua BK DPRD Dumai Johannes MP Tetelepta menegaskan bahwa pihaknya komitmen untuk bekerja sesuai mekanisme dalam mengusut dugaan pelanggaran oknum pimpinan tersebut.

"Ketua DPRD sudah dipanggil untuk dimintai keterangan, demikian juga dengan pihak partai, dan selanjutnya baru bisa dipastikan apakah melanggar disiplin atau melanggar etik," ungkap dia.