Kunjungan Wisatawan ke Riau Tak Capai Target, Tapi Grafiknya Naik

id kunjungan wisatawan, ke riau, tak capai, target tapi, grafiknya naik

Kunjungan Wisatawan ke Riau Tak Capai Target, Tapi Grafiknya Naik

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tingkat kunjungan wisatawan baik turis asing maupun domestik ke sejumlah destinasi pariwisata di Provinsi Riau selama tahun 2015, tidak mencapai target karena hanya berjumlah 54.742 orang dari target ditetapkan sebanyak 60.000 orang.

"Sepanjang tahun 2015, tingkat kunjungan wisatawan ke Riau hanya capai angka 54.742 orang," papar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau, Fahmizal Usman di Pekanbaru, Rabu.

Meski demikian, lanjut dia, dibandingkan dengan tingkat kunjungan wisatawan pada tahun 2014, justeru alami naik peningkatan sekitar 9,5 persen lebih karena pada tahun tersebut tercatat hanya 50 orang.

Sedangkan tahun 2013, pihaknya mencatat tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah daerah di Provinsi Riau hanya mencapai 47.000 lebih baik lokal maupun turis asing.

Padahal tahun lalu, ucapnya, provinsi tersebut sedang dilanda kabut asap kiriman dari terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Sumatera selama tiga bulan lebih.

"Tapi ternyata, hal itu tidak memberikan dampak pada jumlah kunjungan wisatan ke berbagai lokasi objek-objek wisata di daerah yang tekenal penghasil minyak dan kelapa sawit," katanya.

Pihaknya mengklaim, terdapat tiga pintu masuk ke Provinsi Riau selama ini digunakan wisatawan yakni melalui udara di Kota Pekanbaru, melalui jalur laut seperti Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.

Jika tingkat kunjugan tersebut mampu dipertahankan, terangnya, maka dengan sendirinya akan memberikan dampak positif bagi termasuk pertumbuhan ekonomi menuju arah yang lebih baik terutama di daerah destinasi objek wisata.

Karena para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di wilayah Riau dengan tingkat kunjungan wisatawan terus datang, maka perputaran mata uang rupiah akan semakinm cepat.

"Sebab, para wisman mengunjungi hampir seluruh destinasi wisata di Riau," beber Fahmi.

Asosiasi Perusahaan Biro Perjalanan Indonesia (ASITA) Provinsi Riau akhir tahun lalu meminta instansi terkait untuk mengubah pola pikir yang bermental proyek dalam mengelola pariwisata dengan mengedepankan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan.

"Banyak dispar (dinas pariwisata) di Riau bermental proyek. Adakan kegiatan, tapi hasilnya tidak jalan. Ubah lah pola pikir itu, agar ada sejarah dan mimpi kita," kata Ketua ASITA Riau, Ibnu Masud.

Menurut dia, kesuksesan kepariwisataan lekat dengan penilaian melalui kacamata orang lain. Oleh karena itu, jangan ketika ada kegiatan, program, dan iven selesai, selesai juga tugas pariwisata itu.

"Karena itu, jika berbasis proyek, maka pembangunan kepariwisataan di Riau itu tidak akan berbekas," ucapnya