Lalu Lintas Padat, Airnav Indonesia Tolak Waktu Pergi-Pulang Pekanbaru-Bandung Citilink

id lalu lintas, padat airnav, indonesia tolak, waktu pergi-pulang, pekanbaru-bandung citilink

Lalu Lintas Padat, Airnav Indonesia Tolak Waktu Pergi-Pulang Pekanbaru-Bandung Citilink

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Maskapai Citilink Indonesia mengubah slot time atau waktu kedatangan dan keberangkatan rute Pekanbaru-Bandung pergi pulang untuk segera diterbangi pada awal tahun ini karena ditolak oleh Airnav Indonesia.

"Slot time masih dalam proses. Tapi Citilink Pekanbaru-Bandung itu, kemarin harus ganti slot. Karena slot yang diajukan tidak cocok," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Kamis.

Ia berujar, waktu kedatangan dan keberangkatan suatu pesawat maskapai penerbangan harus disesuaikan dengan bandara asal dalam hal ini Sultan Syarif Kasim II dan bandara tujuan dalam hal tersebut Husein Sastranegara.

Slot time yang diajukan, lanjutnya, harus berkoordinasi dengan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia sebagai pelayanan navigasi penerbangan mengedepankan keselamatan, keteraturan dan kenyamanan

Sebelumnya diberitakan, dua maskapai domestik telah mengajukan slot time yakni maskapai Citilink tujuan penerbangan Bandung, Provinsi Jawa Barat satu kali sehari dan Lion Air rute dengan terbang Denpasar, Provinsi Bali satu kali dalam sehari.

"Belum, belum ada tambahan dari maskapai lain sampai saat ini. Terakhir baru Citilink dan Lion aja," katanya.

Direct Sales Manager Citilink Pekanbaru, Ridwan mengungkapkan, slot time mereka ajukan ditolak oleh Airnav Indonesia disebabkan pada waktu lalu lintas udara sedang sibuk di wilayah udara setempat.

"Ditolak pada awalnya. Ditolak oleh Airnav karena kepadatan lalu lintas udara di Pekanbaru. Nah, kami bukan mengubah karena diharuskan untuk diubah atau disesuaikan," terang dia.

Ia menambahkan, skedul yang pihaknya ajukan belum muncul atau keluar karena belum mendapat persetujuan dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.

"Masih ada satu lagi yang masih tertahan adalah persetujuan slot di Bandung. Jadi kita masih bingung mau infokan ke kawan-kawan belum berani karena belum bisa," ucapnya.

Data terakhir Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut, sembilan maskapai domestik telah beroperasi dengan tidak kurang dari 70 sampai 78 kali penerbangan setiap hari melayani penumpang pada waktu normal sekitar 8.000 orang.

Kesembilan maskapai itu melayani penerbangan komersil tujuan 13 daerah di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa seperti Batam, Tanjung Pinang, Dabo Singkep, Tembilahan, Tanjung Balai Karimun, Medan, Jambi, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Tercatat empat maskapai melayani rute internasional seperti AirAsia rute Pekanbaru-Kuala Lumpur, lalu Malindo Air rute Pekanbaru-Malaka dan rute Pekanbaru-Singapura dilayani dua maskapai yakni Silk Air dan Jetstar Asia.