New York (Antarariau.com) - Harga minyak melompat dari posisi terendah 12-tahun pada Kamis (Jumat pagi WIB), terangkat oleh ayunan optimisme di pasar ekuitas setelah kerugian tajam sejak awal tahun.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, melonjak 1,18 dolar AS (4,2 persen) menjadi berakhir di 29,53 dolar AS per barel pada hari pertama kontrak Maret diperdagangkan di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, patokan Eropa, menetap pada 29,25 dolar AS per barel di London, meningkat 1,37 dolar AS (4,9 persen) dari penutupan Rabu.
Pada Rabu, kedua kontrak telah ditutup pada tingkat terendah dalam lebih dari 12 tahun. Para analis mengatakan pasar minyak mencari posisi terbawah setelah jatuh sekitar 70 persen dalam 18 bulan.
"Pasar minyak menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah pelemahan baru-baru ini, dan kami melihat beberapa ruang untuk koreksi teknis, terutama jika pasar ekuitas global dapat memulihkan kepercayaan mereka baru-baru ini," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Saham-saham AS mengikuti pasar Eropa lebih tinggi pada Kamis didorong petunjuk dari Bank Sentral Eropa untuk potensi stimulus tambahan bagi zona euro yang lesu pada awal Maret. Indeks S&P 500 naik 0,8 persen pada akhir perdagangan.
Menambahkan dorongan terhadap sentimen, laporan pemerintah AS bahwa peningkatan persediaan minyak mentah lebih kecil dari yang diperkirakan.
Departemen Energi AS mengatakan persediaan minyak mentah melonjak 4,0 juta barel pekan lalu, sehari setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan lebih besar pada 4,6 juta barel.
"Penambahan itu secara efektif dihargakan setelah API melaporkan sekalipun peningkatan itu lebih besar," kata analis Capital Gain, Fawad Razaqzada.
"Jadi, ini bukan semacam berita bearish yang dicari," katanya.
Gene McGillian dari Tradition Energy mengatakan pasar yang "oversold" sudah matang untuk berbalik lebih tinggi yang kemungkinan akan singkat.
"Sampai kita telah menghargakan semua kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan ekonomi, terutama di Tiongkok dan negara-negara berkembang, atau kita bisa melihat tanda-tanda kelebihan pasokan akan mereda, pasar masih memiliki ruang untuk bergerak di sisi negatifnya."
Ketua Saudi Aramco, produsen minyak mentah terbesar di dunia, mengatakan pada Kamis bahwa tokoh utama OPEC, Arab Saudi, bisa menahan periode harga murah berkepanjangan.
"Jika harga tetap rendah, kita akan dapat bertahan untuk waktu yang lama," kata Khalid al-Falih di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Berita Lainnya
Harga minyak mentah naik di tengah konflik Timur Tengah
07 February 2024 14:52 WIB
Harga minyak melonjak, OPEC+ mungkin perpanjang pemangkasan produksi
29 November 2023 12:24 WIB
Harga minyak mentah turun usai OPEC+ tunda pertemuan
23 November 2023 12:21 WIB
Harga minyak turun di tengah kekhawatiran berkurangnya permintaan AS-China
09 November 2023 11:54 WIB
Harga minyak turun seiring meningkatnya ekspor dari OPEC
08 November 2023 12:14 WIB
Indonesia dinyatakan jadi titik sentral faktor penentu harga minyak nabati dunia
04 November 2023 14:25 WIB
Harga minyak naik, selera risiko meningkat usai Fed pertahankan bunga
03 November 2023 11:30 WIB
Harga minyak turun dipicu kenaikan dolar yang ditopang kebijakan The Fed
02 November 2023 11:45 WIB