Harga Minyak Lampaui 30 Dolar Dipicu Janji Stimulus Zona Euro

id harga minyak, lampaui 30, dolar dipicu, janji stimulus, zona euro

Harga Minyak Lampaui 30 Dolar Dipicu Janji Stimulus Zona Euro

Singapura, (Antarariau.com/AFP) - Harga minyak melonjak melampaui 30 dolar AS per barel di perdagangan Asia pada Jumat, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk membantu ekonomi zona euro yang kesulitan.

Tetapi para analis memperkirakan kelebihan pasokan global yang kian memburuk akan membatasi kenaikan harga minyak.

Pernyataan Gubernur ECB Mario Draghi tentang kemungkinan menambah langkah-langkah stimulus moneter bisa terjadi secepatnya pada Maret, telah mengangkat pasar global dan membawa sukacita setelah berminggu-minggu mengalami kerugian yang menyakitkan.

Pada sekitar pukul 07.30 GMT, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 1,31 dolar AS atau 4,44 persen menjadi diperdagangkan pada 30,84 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent naik 1,52 dolar AS atau 5,2 persen menjadi 30,77 dolar AS per barel.

Pada Kamis, Brent meguat lima persen dan WTI melonjak lebih dari

empat persen, setelah Draghi mengatakan " tidak ada batas untuk seberapa jauh kami bersedia menyebarkan instrumen-instrumen kebijakan kami", sebuah sinyal bahwa stimulus lebih besar akan datang.

Emas hitam juga mendapat dorongan oleh laporan yang menunjukkan stok AS pekan lalu tidak naik sebanyak seperti yang diperkirakan.

Awal pekan ini, WTI merosot ke tingkat 26,19 dolar AS dan Brent jatuh di bawah 28 dolar AS -- kedua kontrak berada di posisi terendah lebih dari 12 tahun.

Harga minyak mentah telah terpukul dalam tiga minggu terakhir, jatuh sekitar 75 persen dalam 18 bulan akibat kelebihan pasokan, permintaan lemah, kelebihan produksi dan pelambatan ekonomi global.

Menambah tekanan turun adalah kembalinya minyak mentah Iran ke pasar setelah pencabutan sanksi-sanksi Barat, mengimbang setiap penurunan produksi dari negara lainnya.

Namun para analis mengatakan, masih belum jelas apakah "rebound" yang dipicu ECB ini akan bertahan.

Bernard Aw, analis pasar di IG Markets di Singapura, mengatakan: "Jika pelaku pasar masuk ke dalam minyak karena harapan stimulus ECB, maka pergerakan naik tidak akan berkelanjutan, mengingat bahwa kelebihan pasokan akan mendesak kembali dengan lebih cepat."

Dia memperingatkan terhadap ekspektasi bahwa harga minyak telah mencapai tingkat terbawahnya.

"Itu pada akhir pekan, dan selama tiga minggu terakhir, pasar telah menempatkan para analis di posisi sulit yang mengatakan bahwa kita akan melihat rebound," tambah Aw.

Perusahaan Minyak Nasional Iran mengatakan pihaknya telah memerintahkan peningkatan produksi 500.000 barel per hari setelah sanksi-sanksi dicabut pada Minggu.

BMI Research mengatakan pelemahan dalam harga komoditas sejak awal

tahun "memperkuat pandangan kami bahwa 2016 akan menjadi tahun yang sulit lagi untuk pasar komoditas dan bahwa pemulihan akan tetap sulit dipahami".