Peringati Hari AIDS Wakil Walikota Bagikan Mawar

id peringati hari, aids wakil, walikota bagikan mawar

Pekanbaru, 1/12 (ANTARA) - Wakil Wali Kota Pekanbaru Erizal Muluk yang juga Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Pekanbaru membagi-bagikan bunga mawar merah kepada masyarakat untuk memperingati Hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember. Erizal membagikan bunga mawar tersebut kepada pengguna jalan yang melintas di depan Kantor Walikota Pekanbaru di Jl Jenderal Sudirman, Selasa. Kegiatan itu diikuti pula oleh puluhan anggota dari berbagai organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan sejumlah perwakilan remaja dari pelajar sekolah menengah atas (SMA). Tidak hanya membagikan bunga mawar merah, mereka juga membagikan brosur-brosur pengetahuan tentang AIDS dan larangan menghindari AIDS. Erizal Muluk menegaskan, warga Pekanbaru diharapkan menjalani hidup yang berlandaskan iman dan takwa, sehingga terhindar dari penyakit yang sangat membahayakan dan mematikan yaitu AIDS. Sementara itu, Okmi selaku koordinator dari Sentral Terapan Aspirasi Remaja yang turut dalam aksi simpatik pembagian bunga mawar ini mengatakan prihatin dengan adanya keterlibatan remaja Kota Pekanbaru yang turut menjadi korban AIDS. "Sangat disayangkan sekali adanya remaja yang turut menjadi korban dari Aids ini, padahal remaja seharusnya menjadi permata dan harapan bangsa dan calon pemimpin di masa depan", kata Okmi. Sedangkan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Pekanbaru Djamaris Djamal mengatakan, untuk tahun 2009, pengidap AIDS di Provinsi Riau tercatat cukup tinggi. Djamaris mengatakan, untuk Kota Pekanbaru terdapat 257 orang pengidap AIDS, dari 400 orang pengidap AIDS di Provinsi Riau. Saat ini, kata Djamaris, untuk Provinsi Riau secara keseluruhan pengidap AIDS di dominasi oleh laki-laki. Dari 400 penderita AIDS di Riau sebanyak 316 orang di antaranya adalah laki-laki, dan wanita sebanyak 84 orang, yang di dominasi oleh kalangan pekerja swasta. Di antara penyebab dari munculnya pengidap AIDS di Pekanbaru dan Riau secara umum, kata Djamaris, dikarenakan seks bebas yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan, dan penggunaan narkoba. Saat ini, lanjut Djamaris, KPA Kota Pekanbaru telah menyediakan sebuah klinik di sejumlah puskesmas di Kota Pekanbaru, sebagai tempat pemeriksaan dan konseling bagi masyarakat, yang ingin memeriksakan dirinya untuk mengetahui apakah dirinya terjangkit AIDS atau tidak.