Pemkab Kuansing Salurkan 37 Ton Beras Untuk Korban Banjir

id pemkab kuansing, salurkan 37, ton beras, untuk korban banjir

Pemkab Kuansing Salurkan 37 Ton Beras Untuk Korban Banjir

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, telah mendistribusikan bantuan beras sebanyak 37 ton untuk korban banjir awal tahun 2016.

"Hanya satu bulan saja datangnya banjir 11 kecamatan membutuhkan bantuan Sembako," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja (Disosnaker) Kuantan Singingi Muharlius di Teluk Kuantan, Selasa.

Ia mengatakan, perhatian pemerintah terkait korban akibat bencana banir sangat tinggi, hingga awal Pebruari 2016, tiga puluhan tujuh ton beras sudah diberikan kepada keluarga korban, beras bantuan itu terdiri dari dua ton bantuan provinsi dan 35 ton beras dari pemerintah kabupaten.

Sejumlah selimut, mie, makanan ringan, Sembako sudah didistribusikan ke II kecamatan khususnya untuk warga yang berada di daerah aliran sungai Kuantan, karena selama ini rawan bencana banjir, tercatat sudah mencapai 4.000 lebih kepala keluarga (KK) yang terkena dampak banjir sejak Januari 2016.

"Ada permohonan langsung diberikan, beras bantuan mencapai lima hingga tujuh kilogram untuk setiap KK," sebutnya.

Pihak Dinsosnaker juga telah membangun sejumlah posko karena diperkirakan banjir akan terjadi hingga Maret 2016 mendatang, namun demikian pihaknya tidak bekerja sendiri dalam menangani bencana itu karena akibat banjir sangat luas untuk itu tim bekerja sama dengan TNI, Kepolisian dan Dinas Pertanian.

Semua tim telah bekerja optimal, bantuan yang diberikan secara cepat dan tepat untuk menghindari adanya keluhan warga dan kritikan dari banyak pihak yang masih ada menduga lambatnya bantuan Sembako untuk korban banjir dari instansi terkait.

"Selain itu juga telah disediakan dapur umum, masing - masing kecamatan disediakan dua tenda," ujarnya.

Namun pihaknya juga tidak menampik adanya bantuan sampai kepada warga yang kaya, karena di tingkat bawah, semua korban banjir meminta bantuan, hal ini menjadi kendala akibat dari semua warga meminta sama rata.

"Seharusnya bantuan diberikan kepada yang sangat membutuhkan, layak menerima," tegasnya.

Bantuan berupa tenda, matras sebaiknya di kelola dan dijaga dengan baik oleh pihak kecamatan sebagai aset daerah tersebut, jika terjadi banjir ulang bantuan itu dapat dipakai lagi sehingga pihak kecamatan tidak merasa kesulitan mengatasi melonjaknya pengungsi akibat musim hujan rumah terendam.

(ADV)