Menjaga Agar Kathutla Tak Terjadi Lagi, Polda Riau Galakkan Goro

id menjaga agar, kathutla tak, terjadi lagi, polda riau, galakkan goro

Menjaga Agar Kathutla Tak Terjadi Lagi, Polda Riau Galakkan Goro

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau sedang menggalakan warga di masing-masing desa untuk lakukan gotong-royong untuk menjaga agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan menyusul masuknya El Nino dan kemarau tahun ini.

"Bagaimana kita gerakkan masyarakat untuk bergotong royong melawan api di masing-masing polres. Ini dalam hal tindakan preventif atau timbulkan kesadaran warga desa cegah terjadinya kebakarn," ujar Wakil Polda Riau Kombes Pol Joko Hartanto di Pekanbaru, Kamis.

Sebab, lanjut dia, dalam beberapa tahun terakhir di Riau banyak sekali terjadi kasus karlahut dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab dan kasusnya ditangani Polda Riau belum selesai hingga kini, meski telah berganti tahun.

Data pihaknya pada tahun 2015, Polda Riau telah menangani perkara karlhaut di wilayah hukum Riau sebanyak 71 perkara dengan menetapkan tersangka berjumlah 68 orang.

Agar kasus serupa tidak terulang, kata Joko, maka di tahun ini masyarakat terutama di wilayah pedesaan perlu disadarkan terhahap dampak karlahut, selain 164 desa dari total 1.800 lebih desa/kelurahan pada 12 kabupaten/kota di Riau dinyatakan rawan terbakar.

"Kita juga membuat sekat kanal. Itu sudah kita lakukan bersama Polri dan TNI. Bagi perusahaan peduli terhadap tindakan pencengahan api, kita sangat apresiasi sekali," terangnya.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman Hakim menambahkan, penanganan hukum terkait kebakaran lahan dan hutan di provinsi tersebut masih terus berjalan hingga kini.

"Totalnya di tahun 2015, ada 71 perkara kami tangani dengan 68 tersangka. 49 kasus sudah dinyatakan lengkap atau P-21, 19 kasus masih dalam proses penyelidikan jaksa dan tifa kasus sudah dilimpahkan ke tahap penuntutan," katanya.

"Saat ini, penyidik masih memeriksa beberapa saksi ahli. Mudah-mudahan ada lagi tersangka yang bisa dinaikkan ke tahap penyidikan," terangnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pekan ini menyatakan, kondisi kering disertai minim hujan mulai melanda wilayah pesisir Riau mulai Februari ini, sehingga dikhawatirkan rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan.

"Wilayah pesisir timur (Riau) minim sekali hujan," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, di Pekanbaru, Senin.

Ia menyebut, wilayah pesisir Riau mulai dilanda kekeringan adalah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kepulauan Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.

Pada tahun 2015, wilayah tersebut mulai mengalami kebakaran lahan dan hutan pada bulan Februari.

"Upaya pencegahan kebakaran sangat diperlukan," ujar Sugarin.