Banjir Jalan Riau-Sumbar di Pangkalan, Kiliran Jao Jadi Jalur Alternatif

id banjir jalan, riau-sumbar di, pangkalan kiliran, jao jadi, jalur alternatif

Banjir Jalan Riau-Sumbar di Pangkalan, Kiliran Jao Jadi Jalur Alternatif

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah pengguna jalan memilih berbalik arah ke jalur alternatif di daerah Kiliran Jao tembus Kabupaten Kuantan Singingi karena macet parah akibat banjir yang melumpuhkan jalan yang menghubungkan Riau-Sumatera Barat, tepatnya di Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan pantauan Antara di lokasi banjir, Senin pagi, pengguna jalan yang sudah terjebak macet hingga lebih dari enam jam mulai kehabisan kesabaran dan memilih memutar arah ke jalur alternatif. Jalur di daerah Kiliran Jao memang selalu menjadi jalur alternatif apabila terjadi tanah longsor dan banjir di jalan utama Riau-Sumbar, meski sebenarnya pengguna jalan terpaksa mengambil jalan memutar dan memakan waktu lebih lama sekitar dua jam dari biasanya.

"Kalau macetnya seperti ini mungkin baru bisa dilewati 2-3 hari lagi, jadi lebih baik kita memutar arah saja," kata seorang warga, Pendi (40), kepada Antara.

Seorang warga lainnya, Dewi (35), ratusan mobil yang terjebak kemacetan kini mulai berbalik arah mencoba jalur Kiliran Jao di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, untuk menuju Sumbar. Meski begitu, ia mengatakan tidak berani mencoba jalur tersebut karena mendapat informasi di jalur tersebut terjadi tanah longsor beberapa hari lalu.

"Beberapa warga menyebut di lintas timur itu (Kiliran Jao) jjuga mengalami tanah longsor diilokasi Kilometer 177 atau sekitar 15 kilometer jelang perbatasan Sumbar. Jadi saya tidak berani mau ke sana," ujar Dewi.

Ia hanya berharap pihak kepolisian segera bisa mengurai kemacetan, atau paling tidak mengarahkan pengendara ke jalur alternatif yang aman dari banjir dan longsor supaya bisa melanjutkan perjalanan.

"Tapi kabarnya kantor Polsek Pangkalan juga terendam banjir, begitu juga rumah warga sekitar dengan ketinggian air sampai ke atap rumah," katanya.

Berdasarkan pantauan Antara, genangan air diperkirakan merendam jalan lintas provinsi tersebut hingga sepanjang dua kilometer dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. Lokasi banjir paling parah salah satunya berada di Pauh Anom dan Kapas Panji.

Diperkirakan ribuan kendaraan dari Pekanbaru menuju Sumatera Barat (Sumbar) dan sebaliknya, tertahan hingga berjam-jam karena macet total sebagai dampak banjir.

Sebagian besar warga yang menjadi korban kemacetan terpaksa mencari makanan dan menumpang buang air ke rumah-rumah penduduk terdekat. Sementara itu, hingga pagi ini hujan cukup deras masih turun. Banjir luap sungai tersebut juga terlihat merendam permukiman warga disekitar tempat itu.