Pangkalan Banjir, Pengendara Tujuan Pekanbaru Terpaksa Nongkrong di Warung

id pangkalan banjir, pengendara tujuan, pekanbaru terpaksa, nongkrong di warung

Pangkalan Banjir, Pengendara Tujuan Pekanbaru Terpaksa Nongkrong di Warung

Sarilamak, Sumbar, (Antarariau.com) - Salah seorang pengguna jalan Dewanto (40) mengakui telah terjebak sekitar enam jam akibat bencana banjir di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Sebagian besar pengendara yang menjadi korban kemacetan saat ini terpaksa mencari makanan ke warung-warung di sekitar lokasi bencana.

Dewi (35), ratusan mobil yang terjebak kemacetan kini mulai berbalik arah mencoba jalur Kiliran Jao di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, untuk menuju Sumbar. Meski begitu, ia mengatakan tidak berani mencoba jalur tersebut karena mendapat informasi di jalur tersebut terjadi tanah longsor beberapa hari lalu.

"Beberapa warga menyebut di lintas timur itu (Kiliran Jao) jjuga mengalami tanah longsor diilokasi Kilometer 177 atau sekitar 15 kilometer jelang perbatasan Sumbar. Jadi saya tidak berani mau ke sana," ujar Dewi.

Sementara itu, Kartini (32) Warga pekanbaru yang sedang libur ke Sumbar lebih memilih balik arah dari Pangkalan dan berkemungkinan menempuh jalur ke Kuansing. Meskipun dia mengaku sangat lelah sekali karena sudah dua malam di atas mobil.

"Tadi Subuh sampai di Pangkalan ternyata banjir, lalu balik. Informasinya sudah tahu di SPBU jelang Pangkalan jadi tidak susah memutar arah," sebutnya.

Seperti diketahui banjir kembali melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat (Sumbar), akibat tingginya curah hujan yang mengguyur daerah itu sejak beberapa hari terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Nasriyanto saat dihubungi dari Payakumbuh, Senin mengatakan, banjir akibat meluapnya empat (batang) sungai, yakni Batang maek, Bantang Samo, Batang kasok, dan Batang Mangilang.

"Banjir yang paling parah terjadi pada dua nagari (desa adat), yakni Gunuang Malintang dan Pangkalan," kata dia.

Sementara jorong yang paling parah terkena banjir adalah Pasa Usang, Banjarana, Sopang, Tigo Balai, dan Lubuak Nago.

"Akibat bencana tersebut, lebih kurang 1.000 rumah warga terendam banjir," kata dia.

Sementara genangan air yang merendam daerah itu, mencapai 1,5 meter, dan ratusan kendaraan yang menlintas daerah itu terjebak di lokasi kejadian.

Bencana tersebut, kata dia, menyebabkan akses Sumbar menuju Riau dan sebaliknya tidak dapat dilalui.

Sementara itu, Camat Pangkalan Andri Yasmen mengatakan akibat bencana tersebut beberapa fasilitas umum, seperti masjid, Kantor Polsek Pangkalan, Kantor Kacabjari Pangkalan, sekolah, kantor Pos, dan puskesmas juga ikut terendam banjir.

Ia menambahkan, pemerintah setempat telah menyediakan lokasi pengungsian bagi masyarakat yang terendam rumahnya.

"Sekitar 5.000 warga akan diungsikan. Selain lokasi pengungsian, warga juga dapat menempati rumah saudara mereka yang tidak kena banjir," kata dia.