Tokyo (Antarariau.com) - Saham-saham Tokyo berakhir jatuh lebih dari lima persen pada Selasa, memperpanjang "pertumpahan darah" ekuitas global, karena kenaikan tajam yen yang memukul kinerja eksportir dan ketakutan atas kondisi ekonomi global.
Penurunan -- tertajam dalam ukuran persentase sejak Juni 2013 -- terjadi setelah bursa-bursa AS dan Eropa jatuh, dipicu oleh kekhawatiran tentang sektor keuangan karena pertumbuhan global melambat.
Saham yang mengalamai penurunan besar adalah bank-bank terbesar di Jepang dan perusahaan pialang Nomura, sementara produsen mobil terkemuka Toyota anjlok lebih dari enam persen.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 5,40 persen atau 918,86 poin menjadi ditutup di 16.085,44 dan indeks Topix dari seluruh saham papan utama menukik 5,51 persen atau 76,08 poin menjadi berakhir di 1.304,33.
Kepanikan terjadi setelah dolar merosot di bawah 115 yen, tingkat terendah sejak akhir 2014. Dolar ditukarkan di tingkat 114,73 yen di sore hari.
Investor cenderung membeli mata uang Jepang sebagai taruhan yang aman pada saat terjadi ketidakpastian atau gejolak. Tapi penguatan yen membuat eksportir Jepang terpuruk karena daya saing bisa berkurang sehingga mengurangi permintaan atas saham mereka di bursa saham.
Juga pada Selasa, imbal hasil (yield) pada obligasi 10-tahun pemerintah Jepang turun di bawah nol untuk pertama kalinya, karena para pedagang panik berlari untuk berlindung.
Penurunan imbal hasil obligasi Jepang -- secara efektif pengembalian obligasi yang dipegang hingga jatuh tempo -- mencerminkan meningkatnya permintaan untuk investasi-investasi "rock-sold".
Padahal sebelumnya Bank sentral Jepang membuat kejutan pada bulan lalu dengan mengadopsi kebijakan suku bunga negatif yang bertujuan agar untuk meningkatkan pinjaman kepada orang-orang dan bisnis dalam upaya mendorong ekonomi dan menangkis deflasi.
Langkah ini memicu lonjakan di pasar keuangan global dan mengirim nilai tukar yen jatuh, tapi dengan cepat memudar.
Di Tokyo, raksasa keuangan Mitsubishi UFJ jatuh 8,73 persen menjadi 491,2 yen. Rivalnya, Sumitomo Mitsui Financial Group menukik 8,97 persen menjadi 3.106 yen, Mizuho Financial Group turun 6,22 persen menjadi 170,3 yen, dan Nomura menukik 9,06 persen menjadi 510 yen.
Toyota merosot 6,12 persen menjadi 6.154 yen dan operator Uniqlo, Fast Retailing, kelas berat pasar, turun 6,27 persen menjadi 32.870 yen.
Harga minyak mentah berbalik naik di Asia setelah patokan AS, West Texas Intermediate (WTI), jatuh kembali di bawah 30 dolar AS per barel pada Senin.
Tetapi saham-saham terkait minyak bumi di Tokyo masih menderita, dengan perusahaan eksplirasi energi Inpex jatuh 6,35 persen menjadi 965,5 yen, sementara JX Holdings menukik 4,37 persen menjadi 452,0 yen.
Berita Lainnya
Saham Jepang ditutup melemah Jumat, kasus Omicron di Tokyo tekan sentimen
24 December 2021 15:22 WIB
Awal Tahun Saham Indonesia Melemah, Hongkong Jepang Singapura Juga Turun
04 January 2016 10:52 WIB
Bursa Saham Dunia Menguat Setelah Stimulus Jepang
01 November 2014 6:18 WIB
Daun Jatuh & Souljah ciptakan karya lintas genre berjudul "Gelegak Darah Muda"
16 September 2022 11:46 WIB
Lebih dari 350 orang tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober
23 April 2024 12:27 WIB
Lebih dari 90 orang tewas akibat kapal tenggelam di Mozambik
09 April 2024 14:54 WIB
Ketahui manfaat olahraga berlari lebih dari sekadar olahraga kardio
18 March 2024 11:28 WIB
Lebih dari 500 juta pohon telah ditanam di Mongolia lewat gerakan sukarela
13 March 2024 15:28 WIB