BPBD Kampar Kesulitan Evakuasi Warga Terkena Banjir, Ini Alasannya

id bpbd kampar, kesulitan evakuasi, warga terkena, banjir ini alasannya

BPBD Kampar Kesulitan Evakuasi Warga Terkena Banjir, Ini Alasannya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengaku kesulitan dalam proses evakuasi sebagian warga yang terisolasi akibat banjir mengepung dan merendam rumah hingga setinggi atap.

"Inilah masalah kami saat ini lewat darat tidak bisa harus pakai perahu karet mereka dijemput satu-persatu," ungkap ungkap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kampar, M. Nasri, ketika dihubungai Antara, Selasa.

Diakui M Nasri semua tim yang tergabung antara TNI, Polri, Dinsos, BPBD, relawan dikerahkan untuk proses evakuasi menggunakan perahu karet.

Namun hingga kini jumlah yang dievakuasi masih terbatas. Karena jangkuan wilayah yang terendam air cukup luas serta jumlah rumah yang terendam cukup banyak mencapai 5.000 unit.

"Diperkirakan masih banyak warga bertahan dirumah mereka akibat jauh kepelosok," tuturnya tanpa merinci angka pastinya.

BPBD kini hanya memiliki 10 perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi warga termasuk mengangkut keperluan lainnya. Jumlah ini terbatas menimbang banyaknya warga terjebak dipelosok.

"Perahu yang ada saat ini hanya 10 unit, jumlah ini masih kurang," ucapnya lagi.

Melihat kondisi parahnya banjir saat ini tim penanggulangan harusnya membutuhkan 20 perahu karet.

"Hingga sore ini masih banyak warga terjebak ditengah banjir makanya kami butuh 10 perahu karet lagi," tegasnya.

Namun demikian pihaknya tetap bekerja maksimal memanfaatkan fasilitas yang ada. Hingga semua warga yang terisolasi banjir bisa dievakuasi.

"Dari kemaren malam kami hingga kini terus mengevakuasi warga. Belum tahu sampai kapan proses ini akan berlangsung," pungkasnya.

Diakuinya berbagai bantuan mulai berdatangan baik tendan, makanan, obat-obatan dan sebagainya yang dibutuhkan pengungsi.

Tim juga sudah mendirikan beberapa tenda penampungan dibeberapa lokasi dan lapangan yang letaknya jauh lebih tinggi.

Diantaranya di lapangan Merdeka Bangkinang. Terdapat juga dapur umum darurat yang berfungsi memasak makanan kebutuhan pengungsi.

Diperkirakan pengungsi juga membutuhkan bantuan selimut, susu dan makanan bayi.

"Memang sudah ada bantuan mengalir berupa sembako dan keperluan lainnya tetapi diperkirakan akan kurang, karena masih ada sejumlah warga yang belum dievakuasi," pungkasnya.