Sungai Indragiri Masih Marak Dikeruk Penambang Ilegal, Warga Inhu Resah

id sungai indragiri, masih marak, dikeruk penambang, ilegal warga, inhu resah

Sungai Indragiri Masih Marak Dikeruk Penambang Ilegal, Warga Inhu Resah

Rengat, (Antarariau.com) - Masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mulai gelisah karena maraknya penambang liar yang justru dapat merusak lingkungan jika tidak dihentikan kegiatan mereka oleh instansi terkait.

"Kami melihat puluhan panambang liar di sepanjang aliran sungai Indragiri yang mencemari lingkungan masih operasi," kata salah satu warga Indragiri Hulu Swandi (56) di Rengat.

Ia mengatakan, selama lima tahun terakhir, pemilik usaha mulai menggerogoti pinggiran sungai untuk mengambil kekayaan berupa pasir dan emas, dampaknya selain sungai tercemar juga merusak pinggiran sungai hingga kerap terjadi abrasi besar - besaran.

Sepanjang Sungai Indragiri, berjajar usaha penambang baik berasal dari daerah Pematang reba, Kelayang, Alang kepayang dan Danau baru, hal ini jika tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah beberapa tahun ke depan justru akan membuat tebing menjadi longsor.

"Kecamatan Peranap juga banyak aktivitas penambang emas, Seberida kegiatan penambang batu granit," sebutnya.

Menurut dia, agar tidak menyalahi aturan sebaiknya Pemerintah Indragiri Hulu mengusulkan dibentuknya kawasan khusus untuk penambang rakyat, tetapi memenuhi standar pertambangan yang legal.

Kondisi sungai Indragiri saat ini terancam polusi, kotor sementara aktivitas warga sehari - hari memanfaatkan air sungai sebagai sumber penghidupan baik untuk kegiatan mencuci, mandi dan bahkan ada yang menyaring air untuk diminum keluarga hal ini sangat disayangkan.

Salah satu Penambang pasir di Indragiri Hulu Parto (45) mengatakan, mengambil pasir di aliran sungai adalah salah satu upaya memenuhi kebutuhan lokal untuk pembangunan baik menyelesaikan proyek pemerintah maupun swasta hingga rumah tangga, ini juga untuk menambah pendapatan keluarga.

"Ada yang bayar retribusi ada juga yang tidak karena tidak terpantau instansi terkait," ujarnya.

Setelah pasir sungai diambil diakuinya bahwa, sungai terlihat kotor bahkan sampah yang tadinya tenggelam justru terbawa arus mengalir sehingga sepanjang sungai Indragiri terlihat jorok penuh sampah baik organik maupun kotoran binatang.

Jika masyarakat memanfaatkan ar tersebut untuk kebutuhan sehari -hari justru sangat menyedihkan, pasalnya air sudah tercemar hingga tidak heran sebahagian warga terserang penyakit gatal - gatal.

Tokoh masyarakat Inhu Marwan menyebutkan, sebaiknya enegakkan hukum harus jelas untuk mengatasi polemik penambang liar itu.

"Tegakkan aturan, beri sanksi tegas," pinta Marwan.