BI: Tekanan Inflasi Riau di Awal 2016 Menurun, Ini Penyebabnya

id bi tekanan, inflasi riau, di awal, 2016 menurun, ini penyebabnya

BI: Tekanan Inflasi Riau di Awal 2016 Menurun, Ini Penyebabnya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau mencatat tekanan inflasi Riau awal tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2015.

"Pada Januari 2016, tekanan inflasi di Riau tercatat 3,61 persen lebih rendah jika dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 7,13 persen,"kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Ismet Inono, dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, inflasi Januari 2016 lebih terkendali karena tidak adanya kenaikan harga BBM pada akhir tahun seperti yang terjadi pada November 2014 dan berdampak terhadap inflasi Januari 2015.

Namun,katanya, jika dilihat secara spasial, inflasi Kota Pekanbaru tercatat 3,69 persen, lebih tinggi dibandingkan Dumai 3,68 persen dan Tembilahan 2,73 persen (yoy).

"Tekanan inflasi pada Januari 2016, tercatat sebesar 0,33 persen (mtm) menurun dibandingkan dengan periode Desember 2015 yang mencapai 1,08 persen (mtm)," katanya.

Sementara, secara tahunan, inflasi Riau pada periode Januari 2016 tercatat sebesar 3,61 persen (yoy).

Sedangkan penurunan inflasi disebabkan salah satunya berkurangnya tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan yang memiliki andil inflasi tertinggi berkurang dari 4,06 persen pada periode Desember 2015 menjadi 1,37 persen di Januari 2016.

"Penurunan inflasi inti (core inflation) disebabkan oleh terjaganya nilai tukar rupiah yang mulai menunjukkan trenpenurunan sejak awal tahun 2016, juga turut dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi Riau,"katanya.

Secara volatile food, katanya, berkurangnya tekanan inflasi disebabkan oleh terjaganya pasokan bahan pangan terutama cabai merah dan beberapa jenis sayuran.

Sumber inflasi AP berasal dari kenaikan harga tarif listrik akibat penyesuaian harga tarif listrik rumah tangga golongan 1.300VA-2.200VA. Tekanan inflasi pada kelompok ini diredam dengan penurunan harga bensin dan solar, turun 0,16 persen (mtm) - Desember 2015 sebesar 1,31 persen.

Berkurangnya tekanan inflasi disebabkan oleh terjaganya pasokan bahan pangan terutama cabai merah dan beberapa jenis sayuran.