Disdik Riau Salurkan Buku Pelajaran bagi Siswa Korban Banjir

id disdik riau, salurkan buku, pelajaran bagi, siswa korban banjir

Disdik Riau Salurkan Buku Pelajaran bagi Siswa Korban Banjir

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyalurkan bantuan buku pelajaran kepada sekolah-sekolah yang tergenang banjir di daerah itu, untuk menjamin proses belajar siswa tidak terlalu terganggu dan bisa secepatnya normal setelah banjir surut.

"Kita sudah meninjau beberapa sekolah yang kebanjiran dan menyerahkan bantuan buku bagi persiapan siswa kelas akhir untuk belajar mandiri di tempat-tempat penampungan sementara," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya terus mendata dan menerima laporan dari dinas pendidikan kabupaten/kota yang terkena musibah banjir. Terkait sekolah-sekolah yang terkena banjir, ia mengakui telah mengakibatkan kegiatan belajar terpaksa diliburkan karena banjirnya sangat luas.

"Pemerintah kabupaten/kota sudah menyerahkan data, ada beberapa sekolah yang terkena banjir umumnya banyak di tingkat sekolah dasar," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya tengah menyusun persiapan pascabanjir dengan secepatnya segera mendata barang-barang sekolah yang rusak dan mana yang bisa dipakai kembali. "Kalau yang rusak harus segera dilaporkan untuk diganti," ujarnya.

Hingga kini banjir masih melanda sejumlah daerah di Riau, yakni Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, banjir di Kabupaten Kampar telah menggenangi sedikitnya 5.000 rumah warga yang berada di daerah aliran Sungai Kampar.

Aktivitas warga seperti pelayanan publik dan sekolah terpaksa dihentikan karena banjir tersebut. Warga yang terkena dampak banjir juga banyak yang mengungsi di penampungan sementara di Lapangan Merdeka Kota Bangkinang, Kampar.

Sementara itu, banjir di Rokan Hulu terjadi di lima kecamatan dengan jumlah korban yang terdampak mencapai 11.438 jiwa. Sampai saat ini banjir masih melumpuhkan aktivitas masyarakat karena kerusakan infrastruktur yang sangat vital, seperti jalan dan jembatan, sehinggamenyebabkan putusnya jalur transportasi.