Rohul Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir, Korban Terdampak 11.438 Jiwa

id rohul tetapkan, status darurat, bencana banjir, korban terdampak, 11438 jiwa

Rohul Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir, Korban Terdampak 11.438 Jiwa

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bupati Rokan Hulu menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 15 hari ke depan karena banjir sudah meluas hingga di tujuh kecamatan dengan jumlah korban yang terdampak sedikitnya mencapai 11.438 jiwa.

"Dalam penanganan bencana banjir ini sudah ditetapkan status Tanggap Darurat Bencana banjir oleh Bupati Rokan Hulu melalui surat keputusan Nomor Kpts.362/BPBD/79/2016 pada tanggal 9 Februari 2016 selama 15 hari terhitung mulai tanggal 7 hingga 21 Februari 2016," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger, di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan, sampai saat ini kerusakan infrastruktur yang sangat vital seperti jalan dan jembatan telah menyebabkan terputusnya jalur transportasi. Kerusakan terjadi di Kecamatan Rokan IV Koto, dimana dua unit jembatan, yakni Jembatan Sei Mentawai dan Jembatan Sei Tuah Koto Ingin sepanjang 13 meter.

Kemudian, kerusakan di Kecamatan Kunto Darussalam terdapat tiga unit jembatan beton permanen sepanjang 20 meter yang merupakan jalan penghubung antar kecamatan juga ambruk dikikis air bah akibat banjir besar ini.

"Ketiga jembatan tersebut adalah Jembatan Sei Pisang Kolek, Jembatan Sei Omang dan Jembatan Sei Boncah Ketapang," ujarnya.

Menurut dia, BPBD Rokan Hulu sudah berkoordinasi dengan intens dengan BNPB dan BPBD Provinsi Riau guna membangun iklim penanganan yang lebih baik lagi. Selain itu, penanggulangan dilapangan terus dilakukan dengan berkerjasama melalui instansi pemerintah daerah setempat, TNI-POLRI, PMI dan para relawan.

Hingga kini banjir terus menggenangi sejumlah daerah di Riau, yakni Kabupaten Rokan Hulu, Kampar dan Kuantan Singingi.

Banjir di Kabupaten Kampar telah menggenangi sedikitnya 5.000 rumah warga yang berada di daerah aliran Sungai Kampar.

Aktivitas warga seperti pelayanan publik dan sekolah terpaksa dihentikan karena banjir tersebut. Warga yang terkena dampak banjir juga banyak yang mengungsi di penampungan sementara di Lapangan Merdeka Kota Bangkinang, Kampar.

Sementara itu, banjir di Kuantan Singingi meluas hingga ke 11 kecamatan jumlah korban terdampak mencapai 10.652 kepala keluarga.