Banjir di Riau Sudah Renggut 2 Korban Jiwa, Ini Datanya

id banjir di, riau sudah, renggut 2, korban jiwa, ini datanya

Banjir di Riau Sudah Renggut 2 Korban Jiwa, Ini Datanya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, telah merenggut nyawa dua orang warga setempat.

"Korban jiwa ada dua orang. Mereka meninggal dunia karena terseret arus dan tenggelam. Satu korban ditemukan pada Kamis pagi tadi bernama Roni Fadillah, remaja berusia 18 tahun," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Santoso, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan korban bernama Roni Fadillah adalah warga Desa Alam Panjang, Kabupaten Kampar. Korban tersebut terseret arus dari sungai yang meluap dan sempat hilang. "Ketika ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.

Menurut dia, sebelumnya juga sudah ada seorang warga Kampar yang meninggal dunia akibat banjir di Kampar. Korban tersebut merupakan pria dewasa dengan tempat kejadian di Desa Ranah. "Data lengkap mengenai namanya sedang kami kumpulkan. Korban ini terseret arus, bisa ditarik namun kondisinya saat itu sudah tidak bisa tertolong lagi," kata Santoso.

Menurut dia, banjir di Kampar telah terjadi sejak awal pekan ini akibat hujun deras dan dibukanya pintu air PLTA Koto Panjang yang tak sanggup lagi menampung debit air. Banjir hingga kini menggenangi 56 desa di 12 kecamatan di Kampar dengan ketinggian air berkisar 1,7 meter.

Korban yang terdampak banjir mencapai 26.614 kepala keluarga atau mencapai 133.070 jiwa.

"Banjir di Kampar tidak seperti biasanya karena mendadak dan sangat luas. Ini kondisi terparah sejak 1980-an. Karena itu, Bupati Kampar juga telah menetapkan Status Siaga Darurat Banjir," ujarnya.

Sebagai bentuk penanggulangan, BPBD Kampar membentuk 25 posko di lokasi banjir dan membuat tenda penampungan sementara untuk warga yang mengungsi. Selain itu, bangunan sekolah dan kantor instansi pemerintah yang luput dari banjir kini berubah fungsi menjadi tempat pengungsian warga.

"Hingga kini tercatat ada 2.000 warga yang mengungsi di tenda penampungan yang sudah disediakan, dan ada juga warga yang mengungsi ke sekolah dan kantor pemerintahan. Meski begitu, masih ada warga yang tak bersedia mengungsi dan bertahan di rumah mereka," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya berharap bantuan dari BPBD Provinsi Riau untuk membantu meringankankan korban banjir. Sebabnya, Korban banjir sangat membutuhkan bantuan makanan dan pengobatan.

"Kami kekurangan peralatan untuk menjangkau semua korban banjir karena hanya ada tiga perahu karet, dan itu pun satu perahu dalam kondisi bocor," ujarnya.