3 Kabupaten Banjir, Pemprov Riau Tetapkan Status Siaga Darurat

id 3 kabupaten, banjir pemprov, riau tetapkan, status siaga darurat

3 Kabupaten Banjir, Pemprov Riau Tetapkan Status Siaga Darurat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Banjir dan Longsor karena mempertimbangkan potensi curah hujan cukup tinggi, area banjir yang makin meluas dan telah mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia.

"Selain itu, sudah ada tiga pemerintah kabupaten yang telah menyatakan status tanggap darurat banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Banjir hingga kini melanda tiga daerah di Riau, yakni Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi. Ketiga kepala daerah di kabupaten itu juga telah menetapkan status tanggap darurat banjir, karena kewalahan untuk melakukan antisipasi.

"Analisis dari BMKG Pekanbaru juga menyatakan potensi cuaca hujan masih ada dan bisa meningkat tinggi pada pertengahan Maret," ujarnya.

Dengan Riau menetapan status siaga darurat banjir dan longsor, lanjutnya, pemerintah daerah akan lebih leluasa dan lebih cepat dalam penggunaan anggaran untuk logistik serta meminta bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar membantu pendanaan melalui dana tanggap darurat. "Bahkan, BPBD Riau juga telah menggelontorkan bantuan dana sebesar Rp500 juta yang dibagi dua unutk Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu.

Ia menjelaskan, banjir di Kabupaten Kampar hingga kini menggenangi 56 desa di 12 kecamatan di Kampar dengan ketinggian air berkisar 1,7 meter. Korban yang terdampak banjir mencapai 26.614 kepala keluarga atau mencapai 133.070 jiwa.

Kemudian, banjir di Kabupaten Rokan Hulu meluas hingga di tujuh kecamatan dengan jumlah korban yang terdampak sedikitnya mencapai 11.438 jiwa.

"Sementara itu, kami kesulitan mengetahui kondisi dan korban banjir di Kabupaten Kuantan Singingi karena daerah itu belum memiliki BPBD. Meski begitu, Bupati Kuantan Singingi sudah menetapkan status tanggap darurat banjir," kata Edward.

Kepala BPBD Kampar, Santoso, mengatakan banjir di daerah itu telah merenggut nyawa dua orang warga setempat. "Korban jiwa ada dua orang. Mereka meninggal dunia karena terseret arus dan tenggelam. Satu korban ditemukan pada Kamis pagi tadi bernama Roni Fadillah, remaja berusia 18 tahun," kata Santoso.

Ia mengatakan korban bernama Roni Fadillah adalah warga Desa Alam Panjang, Kabupaten Kampar. Korban tersebut terseret arus dari sungai yang meluap dan sempat hilang. "Ketika ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.

Menurut dia, sebelumnya juga sudah ada seorang warga Kampar yang meninggal dunia akibat banjir di Kampar. Korban tersebut merupakan pria dewasa dengan tempat kejadian di Desa Ranah. "Data lengkap mengenai namanya sedang kami kumpulkan. Korban ini terseret arus, bisa ditarik namun kondisinya saat itu sudah tidak bisa tertolong lagi," kata Santoso.

Sementara itu, Kepala BPBD Rokan Hulu Aceng Hardiana mengatakan hingga kini belum ada korban jiwa akibat banjir. Meski begitu, sampai saat ini kerusakan infrastruktur yang sangat vital seperti jalan dan jembatan telah menyebabkan terputusnya jalur transportasi. Kerusakan terjadi di Kecamatan Rokan IV Koto, dimana dua unit jembatan, yakni Jembatan Sei Mentawai dan Jembatan Sei Tuah Koto Ingin sepanjang 13 meter.

Kemudian, kerusakan di Kecamatan Kunto Darussalam terdapat tiga unit jembatan beton permanen sepanjang 20 meter yang merupakan jalan penghubung antar kecamatan juga ambruk dikikis air bah akibat banjir besar ini.

"Ketiga jembatan tersebut adalah Jembatan Sei Pisang Kolek, Jembatan Sei Omang dan Jembatan Sei Boncah Ketapang," ujarnya.

Menurut Aceng, karakteristik banjir di Rohul sudah bisa diprediksi karena menggenangi daerah-daerah di Rokan Hulu yang mayoritas memanjang di daerah aliran sungai. "Banjir seperti estafet dari hulu ke hilir, mulai dari Kecamatan Rambah dan seterusnya sambai terakhir Kecamatan Bonai yang biasanya banjir cukup lama karena mencapai 15 hingga 30 hari," ujarnya.

Karena itu, Aceng mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim reaksi cepat untuk melakukan pendataan untuk mengantisipasi banjir di daerah selanjutnya.