Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Warga Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau mulai merasa kesulitan mendapatkan air bersih sejak bencana banjir melanda sejumlah wilayah dan pemukiman warga.
"Kami sulit mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari hingga harus beli air galon sedangkan bantuan belum ada," kata salah satu warga Kuantan Singingi Hendri (34) di Teluk Kuantan, Kamis.
Ia mengatakan, sejak awal tahun 2016 hingga bulan Februari masyarakat terkena dampak bencana banjir, sungai meluap hingga masuk kerumah warga dengan ketinggian mencapai satu meter berakibat banyak warga harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli air bersih di sejumlah toko.
Biasanya setiap warga hanya membeli dua atau tiga galon setiap hari untuk makan dan minum keluarga, namun sejak bencana banjir datang, masyarakat harus menyediakan enam hingga delapan galon setiap harinya dimasing - masing rumah, jika ditotalkan pengeluaran biasa mencapai Rp30.000 hngga Rp40.000.
"Air itu untuk mandi, minum dan mencuci karena air bersih yang didapat dari sumur bor ataupun PDAM terhambat," sebutnya.
Reflizar saah satu warga Lubuk Jambi juga menyebutkan, air sungai Kuantan sejak banjir terlihat kotor dan penuh sampah sehingga tidak layak untuk kegiatan mencuci maupun mandi sementara air hujan tidak semua warga menampung di rumah.
"Instansi terkait hendaknya bukan saja menyediakan bantuan Sembako namun juga air bersih," pintanya.
Menurutnya, pasokan air bersih yang disediakan perusahaan PDAM belum sepenuhnya masuh desa bahkan, sejak bencana banjir banyak warga mencari air bersih ditempat lain yang belum terkena dampak banjir karena kalau membeli air galon atau saringan, kondisi ekonomi warga saat ini menurun akibat aktivitas sehari - hari terganggu.
Masyarakat Kuansing banyak ketergantungan dari hasil getah karet, musim hujan tiba bukan saja karet tidak bisa ditakik tetapi kebun terendam air atas luapan sungai Kuantan.
"Jika tiga bulan berturut - turut hujan, maka ekonomi warga pasti terganggu, buka saja tidak mampu beli air tetapi juga biaya sekolah anak warga tidak bisa dibayar," tegasnya.
Terkait masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, instansi terkait baik itu pemerintah maupun pihak PDAM belum dapat diminta keterangannya.
(ADV)
Berita Lainnya
Jusuf Kalla sebut PMI siap penuhi kebutuhan pengungsi akibat banjir Demak
20 March 2024 14:59 WIB
Dua kereta api jarak jauh tujuan Malang terlambat akibat banjir Semarang
14 March 2024 13:13 WIB
BPBD sebut 68 rumah dan dua jembatan rusak akibat banjir di Kolaka Utara
13 February 2024 15:53 WIB
Perjalanan sejumlah kereta api dibatalkan akibat banjir di Grobogan
06 February 2024 11:40 WIB
6.000 warga Riau mengungsi akibat banjir
14 January 2024 7:42 WIB
Akses ke Desa Sungai Linau Bengkalis terputus, 600 jiwa mengungsi akibat banjir
12 January 2024 19:30 WIB
Jumlah korban tewas di Kenya akibat banjir El Nino capai 160 jiwa
06 December 2023 13:22 WIB
BPBD: Sebanyak 45 RT di Jakarta tergenang akibat hujan lebat
30 November 2023 11:59 WIB