Inhil Mozaik Indonesia, Segala Suku dan Adat Istiadat Indonesia Ada

id inhil mozaik, indonesia segala, suku dan, adat istiadat, indonesia ada

Inhil Mozaik Indonesia, Segala Suku dan Adat Istiadat Indonesia Ada

Tembilahan, (Antarariau.com) - Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau dengan pluralisme kesukuannya bisa menggambarkan mozaik Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan adat istiadat.

Sekretaris Daerah Inhil, Said Syarifuddin di Tembilahan, Jumat mengatakan migrasi berbagai suku di daerah itu bahkan sudah dimulai sejak jaman penjajahan dan akulturasi sudah terjadi sejak beberapa generasi lalu .

"Suku Banjar sudah datang ke sini sejak 1920an dan mereka membaur dengan penduduk setempat bahkan terikat tali pernikahan hingga menghasilkan keturunan. Suku asal mereka jadinya maki kabur dengan adanya pernikahan itu," ujarnya didampingi Kabag Humas Ahmad rahmani.

Dampak dari keanekaragaman suku itu, Inhil tidak pernah mengalami konflik antar suku ataupun friksi dengan sesama dan berlainan suku. Mereka hidup berdampingan, saling membaur dan bersama mengisi pembangunannya di daerah.

Suku yang hidup di Inhil cukup beragam mulai dari Melayu, Banjar, Bugis, minang, Batak, Jawa, Madura dan lainnya dengan jumlah yang proporsional.

"Beda dengan Bengkalis, di sana melayu yang dominan, di Kuansing orang Taluk yang besar dan di Kampar dengan ocu-ocunya," jelas Said yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau itu.

Di pemerintahan pun masing-masing suku itu menempati jabatan struktural seperti Kepala Dinas PU orang Minang, Kadis Pertanian Jawa dan begitu juga pejabat struktural eselon dibawahnya.

Di bidang perekonomian pun keragaman itu terlihat nyata. Penjual sayur itu orang Jawa, penjual Ikan Orang Bugis, pedagang aneka barang orang Minang, grosir orang Tiongkok serta banyak juga orang Melayu yang memiliki usaha nan maju.

Keragaman suku dan budaya ini menjadikan khasanah bagi daerah dalam membangun melalui keberagaman. Ia menyatakan Pemkab Inhil dengan identitasnya itu akan terus berupaya agar daerah itu maju dan penduduknya makmur dengan kondisi geografis yang kurang menguntungkan dimana 93 persen wilayah setempat berupa lahan gambut, namun kesejahteraan dan ketersediaan infrastruktur terus meningkatkan perekonomian masyarakat tempatan.

"Inhil memang bukandaerah produsen minyak namun Pemerintah akan terus mengupayakan agar masyarakat yg beragam itu bisa hidup dengan damai san sejahtera," jelasnya.

(ADV)