Harga Gabah Kering di Inhil Mulai Merangkak Naik, Petani Bersemangat

id harga gabah, kering di, inhil mulai, merangkak naik, petani bersemangat

Harga Gabah Kering di Inhil Mulai Merangkak Naik, Petani Bersemangat

Tembilahan, (Antarariau.com) - Harga gabah kering saat panen padi di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mulai merangkak naik pada 2016 dari yang sebelumnya Rp4.500 menjadi Rp5.000 per kilogram.

"Harga ini untuk gabah kering panen jenis A," kata Penyuluh Pertanian Kelurahan Kempas jaya Suristo kepada Antara di Kempas Jaya, Selasa.

Ia mengungkapkan kenaikan harga gabah kering ini disebabkan daerah lain yang bercocok tanam padi belum memasuki masa panen.

"Harga jual Rp5000 itu, diambil langsung oleh pihak gudang padi dilokasi pemanenan," ujarnya.

Dengan meningkatnya harga jual gabah kering panen ini, lanjutnya, banyak masyarakat setempat yang berlomba dan bersemangat untuk kembali menanam padi.

"Bahkan, beberapa diantara mereka sudah tidak sabar untuk segera memanen hasil sawahnya," jelasnya.

Dia menjelaskan, gabah kering ini tidak hanya dibeli oleh masyarakat yang ada di Indragiri Hilir, namun juga diminati oleh kabupaten dan provinsi tetangga.

"Sebagian pembeli berasal dari Kabupaten Pelalawan, Siak dab provinsi tetangga seperti Sumatera Barat, tepatnya wilayah Solok," terangnya.

Di Indragiri Hilir, katanya, khusus untuk Kecamatan Kempas lahan persawahan tidak pernah kosong, penanamannya selalu dilakukan secara terus menerus.

"Jika diibaratkan, tiada hari tanpa tanam dan panen padi," sebutnya.

Dia menyebutkan, pada panen perdana kali ini akan memanen sekitar 151 hektare tanaman padi yang terdiri dari dua kelompok tani.

"Kelompok tani pertama dengan lahan 100 hektare digarap oleh 131 orang petani, sedangkan yang kedua 51 hektare digarap sebanyak 47 orang," paparnya.

Dia mengatakan pihaknya tidak merasa keberatan jika gabah kering panen ini dibeli oleh masyarakat luar, namun ia menekankan bahwa merk gabah kering panen tidak boleh diganti.

"Kemanapun gabah ini dibawa, kami tidak ingin merk Putri Kempas Jaya di ganti atau dihilangkan," tegasnya.

Dia mengungkapkan sebelumnya Kecamatan Kempas ini memiliki 16 kelompok tani yang menanan padi, namun saat ini hanya 12 kelompok saja, karena empat diantaranya beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Lahan persawahan ini per kotaknya ditanam dengan ukuran 25 x 50 meter dan satu hektare lahan dapat memiliki delapan kotak," katanya. (adv)