Gubri Kunjungi Mahasiswa Korban Pemukulan

id gubri kunjungi, mahasiswa korban pemukulan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau beserta pejabat setempat mengunjungi kediaman mahasiswa korban pemukulan yang dilakukan oknum aparat sipil negara setempat pada saat Rapat Koordinasi dan Supervisi Pencegahan dan Penindakan Korupsi Terintegrasi Rabu (13/4).

"Kami atas nama pemerintah meminta maaf sebesar besarnya kepada korban beserta keluarga," kata Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai melihat kondisi Muhammad Fauzi di kediamannya di Pekanbaru, Jumat.

Pihaknya menyayangkan tindakan aparat yang dinilai berlebihan sehingga kasus tersebut berubntut panjang sampai terjadinya benturan fisik.

"Saya terus terang melihat berita kemaren, karena saat kejadian kami sedang berada di dalam (sedang mengadakan rapat dengan KPK) kita tidak tahu kondisi diluar, seharusnya sewaktu insiden, dibawa saja ke luar dikomunikasikan dengan baik," tuturnya.

Peristiwa pemukulan terjadi pada Rabu saat supervisi KPK dengan Pemprov Riau di Gedung Daerah, Pekanbaru. Beberapa mahasiswa yang berada di dalam gedung berusaha membentangkan spanduk berisi agar korupsi diberantas di Riau di hadapan wakil ketua KPK yang hadir saat itu, Saut Situmorang. Namun, belum spanduk itu dibentangkan, sejumlah protokoler yang bertugas langsung menghentikannya dan menyeret mahasiswa itu keluar gedung.

Di luar gedung, mahasiswa sempat mengalami kekerasan fisik dengan ditendangi sejumlah oknum.

Dia berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali dan sebetulnya dari sisi pemerintah pihaknya sangat terbuka dengan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa.

Untuk menghindari kejadian seperti ini ke depannya mahasiswa dipersilahkan untuk membuka forum konsultasi ataupun komunikasi dan pihaknya bersedia untuk menghadiri serta mendengar masukan yang ingin disampaikan.

Dalam aksi demo para perwakilan mahasiswa menuntut pernyataan sikap dari Pemprov yaitu permintaan maaf secara terbuka dan oknum aparat sipil yang terlibat pemukulan harus dipecat. Oknum aparat yang dimaksud yaitu Kepala Satpol PP, Kepala Biro Humas Pemprov Riau, dan seorang protokoler.

"Terkait tuntutan mahasiswa tentu saya akan terima tuntutan itu dan kami proses terlebih dahulu," tuturnya.

Sedangkan ibu asuh korban Mita mengaku menerima permintaan dari pejabat Pemprov yang bersedia hadir langsung dan melihat kondisi anaknya, namun untuk proses hukum penganiayan dan pemukulan pihaknya mengaku akan terus berjalan.

Kasus tersebut saat ini tengah diproses di kepolisian resort Kota Pekanbaru.

Hadir pada kunjungan tersebut Asisten I Sekprov Ahmadsyah Harofie, Kepala Biro Humas Provinsi Riau Darusman, Kepala Satpol PP Zainal yang menyampaikan permintaan maaf secara langsung di kediaman korban.

Oleh Diana Syafni