Tips Konsumen Cerdas Pilih Bahan Tambahan Pangan

id tips konsumen, cerdas pilih, bahan tambahan pangan

Tips Konsumen Cerdas Pilih Bahan Tambahan Pangan

Bogor, (Antarariau.com) - Berikut merupakan tips bagi konsumen harus cerdas untuk memilih bahan tambahan makanan karena dinilai menjadi kontroversi penggunaannya dikalangan masyarakat dan menjadi peluang untuk mendapatkan keuntungan yang besar bagi oknum-oknum yang tidak bertangung jawab.

Untuk diketahui beberapa oknum sering menggunakan BTP untuk meraup keuntungan besar seperti penggunaan pemutih pada beras, penggunaan pengawet yang tidak seharusnya digunakan dalam makanan (formalin dan boraks), pewarna rodamin agar tampilan makanan lebih menarik. Masyarakat dituntut untuk lebih cermat dalam menyikapi hal ini.

Berikut ini kiat-kiat bagi konsumen agar lebih cermat dalam memilih produk makanan yang menggunakan Bahan Tambahan Pangan (dikutip dari buku Prof. C Hanny Wijaya salah seorang dosen jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan di Intitut Pertanian Bogor)

1. Apapun produknya, jika dikonsumsi secara berlebihan, tidak akan baik efeknya bagi tubuh. Oleh karena itu, berusahalah agar tidak mengkonsumsi produk dengan BTP yang sama secara terus-menerus dan dalam jumlah besar.

2. Biasakan untuk mengenali BTP apa saja yang ada dalam suatu produk pangan dan membaca label komposisi bahan yang tertera pada kemasan.

3. Penerimaan kita yang wajar terhadap keterangan BTP yang tercantum pada label akan memberi kesempatan pada produsen untuk bersifat juur pada produknya. Bagaimanapun, produsen yang berani mencantumkan secara lengkap komposisi bahan produknya, menandakan produsen tersebut puya keberanian untuk menjamin mutu produknya.

4. Pertimbangkan baik-baik siapa yang mengkonsumsi produk. Misalnya produk-produk yang menggunakan BTP pemanis untuk mengurangi kelebihan berat badan, tidaklah tepat diberikan pada anak-anak yang masih membutuhkan kalori tinggi.

5. Kenali BTP-BTP yang populer digunakan, khusus efek samping BTP tersebut. Contoh, sulfit tidak baik bagi penderita asma.

6. Hindari produk-produk yang menggunakan BTP, yang seharusnya tidak perlu digunakan karena sifatnya tidak fungsional. Contoh pemakaian pewarna berlebihan hingga warna makanan tersebut terlihat lebih mencolok dari yang lain.

7. Carilah produk dengan harga yang pantas sesuai dengan kandungan bahan yang digunakan.

8. Amatilah kelayakan daya simpan produk dari segi komposisi bahan bakunya, kemasan, dan cara penyimpanan. Kita perlu waspada apabila ada situasi yang tidak logis, misalnya bakso dapat disimpan pada suhu kamar lebih dari 2-3 hari.

9. Bekali diri dengan pengetahuan tentang BTP, sehingga dapat bersifat kritis pada suatu produk. Bila dirasa perlu, beranikan diri untuk bertanya pada produsen atau lembaga-lembaga konsumen seperti YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) dan BPOM.

10. Percaya atas anugerah indera yan telah dilengkapi Tuhan dengan sensor yang paling canggih. Indera kita dapat memberikan peringatan yang akurat terhadap bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh. Seperti halnya pada penggunaan pengawet sodium benzoat yang berlebihan akan memberikan rasa cepat pedas yang menggetarkan alat indra perasa kita.

11. Jangan mudah terkecoh dan bereaksi berlebihan terhadap isu-isu menyangkut BTP, karena masalah BTP memang rawan, mulai dari betul-betul untuk kepentingan keamanan konsumen, sampai kepentingan perdagangan dan politik.

12. Konsumen harus kritis terhadap berita yang beredar di tengah masyarakat, sehingga tidak mudah termakan isu-isu yang menyesatkan masyarakat.

Oleh Cindytia Prastari S. PI

Undergraduate Student of Food Science

Agriculture University Graduate School Bogor.